5 tahun kemudian
Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi Tan membesarkan gadis kecilnya. Sekarang gadis kecilnya telah menjelma menjadi gadis remaja. Muka yang dulu manis dan imut menjadi cantik rupawan. Tak jarang Tan mendengarkan curhatan Sunny bahwa gadis kecilnya itu di ganggu para namja chingunya tentu saja membuat Tan kesal bener-bener kesal. Dia belum mau membolehkan gadis kecilnya mempunyai seseorang kekasih. Oh ayolah dia bahkan baru lulus dari SMP-nya.
*Tan POV*
Pagi ini Aku sedang di perjalanan menuju pulang. Aku baru pulang dari liburan bersama teman-temanku. Ais.. Rasanya sangat rindu sama anak gadisku.
Gadis itu cepat sekali dia tumbuh menjadi gadis cantik dan juga menawan. Padahal aku selalu memintanya agar berhenti menjadi dewasa. Dasar anak nakal. Bahkan dia sekarang diam-diam membeli baju kurang bahan bersama teman-temannya yang centil itu. Ahh... Bahkan dia sekarang menjadi cantik dan seksi di waktu yang bersamaan. Ahh... Bukan, bukan jangan berpikir yang macam-macam tentang ku. Aku masih akan terus menjaganya aku tidak akan macam-macam padanya. Hanya saja ini sangat tidak bagus untuk kesehatan jantungku. Oh.. Tidak jantungku selalu berdetak dengan hebat sejak kejadian itu.
Hari itu aku melihat dia sedang kencan dengan namja chingunya. Di pusat perbelanjaan aku marah, aku cemburu. Aku merasa dicampakkan anak gadisku sendiri. Mungkin karna aku yang merawatnya dan sekarang melihat dia dengan laki-laki lain aku iri, aku yang merawatnya dan aku yang membesarkannya. Lalu Kenapa dia sebegitu tega meninggalkan aku. Demi bocah ingusan itu. Dasar gadis nakal.
Dari kejadian ini menyadarkan ku akan sesuatu yang selama ini aku ragukan. Ya aku akui sekarang aku jatuh cinta pada gadis ku itu. Dari awal memang aku menyukainya. Memang mengaguminya sebagai seorang lelaki. Lalu apa aku boleh mencintai gadis kecilku?
By the way, ini adalah hari perpisahan SMP-nya. Dan tidak beberapa lama lagi dia akan resmi menjadi salah satu siswi SMA SOPA. Ia mempunyai bakat seni dari dulu.
Taxi yang ku tumpangi telah berhenti di depan rumahku. Aku segera keluar dari taxi dan lansung membuka pintu rumahku.
"Samchon mana gadisku?" aku melempar tasku ke sembarang arah lalu menghampiri Jun samchon yang tengah berkutat di meja makan. Sepertinya menyiapkan sarapan.
"Eoh Tan. Kapan kau sampai? Apa liburan mu menyenangkan? Kapan-kapan aku akan membawa Jisuku ke sana. Aku sudah membangunkannya tadi, tapi sepertinya dia tidur lagi," Oh ya tuhan, namja satu ini kapan dia berhenti menjadi cerewet.
"Aku sebenarnya sampai di bandara kemaren malam. Lalu Juno mengajak kami untuk tidur di rumahnya. Bagus samchon Bali memang tempat yang bagus untuk berlibur. Aku akan mengajak Sunnyku juga kesana lain kali," jelasku panjang lebar. Lalu aku berjalan ke lantai dua ke kamar gadis ku, kamarnya di sebelah kamar ku. Sementara kamar Jun Samchon di bawah.
Tok..tok..
"Sunny... Sunny yaa"
Mendengar tidak ada jawaban aku lansung masuk ke kamarnya.
Astaga lihat lah gadisku ini selalu berantakan. Namja di luar sana mana tahu Sunny seberantakan ini. Kalau saja namja chingunya tau dia seperti ini mungkin saja para namjanya yang selalu mengejarnya itu akan kabur. Terlintas di pikiran ku untuk mengambil gambarnya yang berantakan ini.
Ceklek..
Berhasil. Foto ini bakalan menjadi senjata ampuhku. Hehe.. Rasain kamu Gadis nakal.
"Sunny ayo bangun!" titah ku.
...
Tidak ada jawaban.
"Eh gadis jelek ayo bangun!" sambil menggoyangkan kakinya dengan kakiku.
...
Sama sekali tidak ada pergerakan.
Aku mengukir seringai di mulut ku sepertinya dengan cara menggelitiknya akan membuat sigadis yang suka tidur ini akan bangun. Tapi sebelum aksi ku terlaksana tiba-tiba.
'Bruk'
Aku jatuh. Lebih tepatnya kaki ku tersandung sesuatu dan alhasil. Aku jatuh tepat diatas badan Sunny sialnya lagi bibirku yg seksi ini bersentuhan dengan bibirnya ah seksi juga. Aku berusaha mencerna apa yang terjadi.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
Aku tersadar apa yang aku lakukan. Dan lansung aku menjauh dari tubuhnya dan bibirnya itu. Oh tuhan apa ini ?
*Tan POV End*
*Author POV*
"Ais gadis nakal. Kau membuat ku gila. Dan sekarang kau membuat ku tambah gila....arghhh...." Tan memijat pelipisnya.
"Sekarang kau juga mengambil first kiss ku," menyalahkan Sunny atas kecerobohannya.
Dan lucunya Sunny masih bergelayut dalam ayunan mimpinya wkwkwk.
Tan mengambil air lalu mengguyur Sunny. (Jahat kali babang Tantan)
Gyurrrr.....
" KIM SEHUN OPPA....." teriak Sunny
"Ais.. Samchon kau menghancurkan mimpi indah ku, kau tau aku baru mimpi beciuman dengan Sehun oppaku," protes Sunny.
"Mwo...?? Eh bocah ," sambil menjewer telinga Sunny. "Sekarang kamu mandi sebelum aku membuang poster-poster dan pernak-pernik Sehun mu ini."
"Andwe... Samchon," ia pun bergegas ke kamar mandi.
***
Sunny sudah siap untuk pergi ke upacara kelulusan. Dia berangkat dengan Sanha. Sebenarnya Tan telah menawarkan diri untuk mengantarkannya tapi Sunny tidak mau. Dia masih kesal dengan Samchonnya itu.
"Tan samchon. Nantik samchon tidak perlu datang aku tidak mau mood ku berantakan aiss..." Sunny memperingatkan Tan, sembari menutup pintu mobil Sanha.
"Kita lihat saja nanti," jawab Tan tidak lupa seringainya itu.
"Hey Sunny ada apa lagi?" tanya Sanha setelah melajukan mobilnya dari perkarangan rumah milik kelurga Kim itu.
"Ais.. Samchon ku itu sangat menyebalkan Sanha aiss sinca. Bagaimana bisa dia setega itu menyiramku dengan air agar aku terbangun," adu Sunny dengan raut wajah menyedihkan.
Bukannya kasihan Sanha malah ketawa girang.
"Hahahhahahahahahahaha."
"Sanhhaaaa!!" herdik Sunny.
"Hahhahahhhhahahhaha... Aduh perut ku sakit... Hahaha.. Besok-besok aku akan membangunkan mu dengan cara begitu.. Boleh juga."
Pletakkk....
Sunny memukul jidat Sanha.
"Ais.. Sudah ku bilang berkali-kali jangan pukul kepalakuu. Nanti aku bodoh bagaimana? Memangnya kamu mau pacaran sama orang bodoh," Sanha mengedip-ngedipkan matanya menggoda Sunny.
"Yang mau pacaran sama kamu sapa heh ?"
***
Ternyata Tan datang ke sekolah Sunny. Ya mana mungkin tidak datang ke acara anak gadis kesayangannya.
"Ini bunga untuk kekulusan mu," Tan memberikan bunga secara kasar.
"Samchon apa kau berencana membunuhku sekarang? Ini asangat berat... Ais... " gerutu Sunny. Bagaimana tidak kesal, Tan memberinya bunga dengan kemasan yang sangat besar. Hingga untuk membawanya saja membutuhkan tenaga yang sangat extra. Tubuhnya jika dilihat dari depan tidak akan kelihatan karena terhang oleh bunga super duper besar itu wkwkwk.
" Hahahahahahahaha,"Tan tertawa geli melihat Sunny kesusahan membawa bunga itu.
"Bukannya kamu suka bunga? harusnya berterimakasih dong anak manis" tanya Tan setengah menggoda gadisnya itu, setelah sebelumnya bersusah payah meredam tawanya.
"SAMCHON!!!" teriak Sunny.
"Apa sudah selesai? Ayo kita pulang dan makan malam bersama," Tan berhenti sejenak. "Dan aku tidak terima penolakan!" Tan menggerakan jari telunjuk tepat di depan wajah cantik Sunny
Sunny tidak menjawab dia lansung naik ke atas panggung ya. Ya penampilan dari kelasnya akan di mulai.
TBC
'Samchon.. Akan aku balas kamu' - Sunny.
'Wahai kau gadis pencuri first kiss ku' - Tan.