Ihsan menatap wajah Aira tanpa berkedip,
betapa dia sangat mencintai anak gadisnya bapak kepala Desa yang kesohor tersebut.
Ihsan ingin selalu bersama dengan istrinya
di setiap saat dan di setiap waktu,mengisi hari harinya hanya berdua dengan Aira.
Ihsan baru menyadari kalau di sudut mata Aira agak sedikit sembab,dia bangun dari pangkuan Aira dan kini duduk berhadapan dengan Aira istrinya yang tercinta itu.
"Sayangku....kenapa dengan matamu ini?"
"Tidak apa apa masku"
"Katakanlah sayang!aku tahu kamu,pasti banyak menangis, iya kan?"tegas Ihsan pada sang istri,dia bisa melihat perubahan secuil apapun dalam diri Aira yang sudah menjadi sahabatnya dari sejak kecil.Akan tetapi Ihsan ingin mendengar kejujuran dari Aira.
Aira terdiam beberapa saat lamanya,lalu dia menarik nafas dan mengeluarkannya secara perlahan.Air matanya kembali jatuh menetes dipipinya,Ihsan merangkul Aira dan membawa istrinya dalam dekapannya.
