Chereads / Roleplay Doll / Chapter 25 - Titik balik

Chapter 25 - Titik balik

Kenyataan mulai menimpalinya dengan seribu kesakitan, Taehyung ingin melarikan diri dari sini sekarang tapi apalah daya dia tidak lagi mempunyai keberanian untuk melanjutkan hidupnya

Taehyung berdiri dengan terseok akibat luka yang berada di perut nya semakin menyakitkan dan mengeluarkan banyak darah

ia mendekati Hyunjin dengan gemetar untuk mencari hp nya bagaimanapun semua ini salah orang itu menjadikan semuanya seperti ini

Yah Taehyung masih meyakinkan dirinya bahwa dia tidak salah apa apa, agar semuanya masih bisa berjalan pada tubuhnya jika ia sedikit saja mulai menyalahkan dirinya sendiri tidak ada lagi yang bisa di lakukan

Ia meraba saku Hyunjin yang mungkin sekarang sudah pergi dari dunia ini, ia mencari cari dimana benda persegi itu berada

Akhirnya Taehyung menemukan benda itu pada saku jas sekolah Hyunjin dia segera mengambil benda itu dan pergi dari ruangan rapat

Taehyung membuka kunci pintu  dan mengecek keadaan luar agar dia tidak terlihat oleh orang lain dalam penampilan kacau seperti ini

Sepi itulah satu satunya yang nampak di matanya tidak ada lagi orang orang berkeliaran atau berlalu lalang bahkan yang lembur pun sekarang sudah tidak lagi berada di perusahaan itu

Lampu lampu di beberapa ruangan kantor kebanyakan telah mati tanda pemiliknya sudah meninggalkan tempat itu hanya lampu lampu di lorong yang masih hidup

Taehyung berpikir keras dimana dia akan pergi lalu kemudian mendapat sebuah kesimpulan menuju atap disana tidak akan ada orang yang melihat atau petugas yang tidak sengaja bertemu dengannya

Luka itu sekarang terasa sangat sakit semakin erat pula Taehyung menekannya sekarang perut bagian kanan itu tidak lagi bisa dipungkiri banyak nya darah yang terus menerus keluar dari sana

Ia mulai merasa sedikit pusing  wajah Taehyung mulai pucat tapi kemauan nya sangat besar untuk mengetahui orang yang di sebut sebut Hyunjin tadi

Taehyung meutupi luka perutnya dengan jaket yang dia pakai ia mulai berjalan tergopoh gopoh ke arah lift lagian tidak ada satupun orang yang terlihat.

Ruangan rapat itu berada di lantai 3 dan lantai yang tertinggi mencapai 56 lantai Taehyung segera menekan tombol lift itu pada lantai yang tertinggi

Selama berada di lift Taehyung selalu membungkukkan  sekujur badannya yang kini mulai merasa sakit karena darah nya keluar tanpa henti

Sialnya saat berada di lantai itu dia harus menaiki beberapa tangga agar mencapai atap jika kondisinya fit ini bisa di lalui dengan beberapa detik saja sungguh itu hanya beberapa anak tangga

Dengan bersusah payah Taehyung sampai di depan pintu atap dia melewati pintu untuk memasuki area atap

"Haaaah..." Sebuah helaan nafas panjang karena  dia sampai ke tempat yang sedari tadi di perjuangkan dengan membawa bawa luka sialan itu

Taehyung duduk di belakang pintu itu dia mendongak melihat langit malam  yang sangat indah dengan memegangi perutnya

Segala rasa sakit itu terlupakan dengan  sebuah tangisan diam jika dia juga akan berakhir seperti ibunya sendiri

" Ma..Taehyung bentar lagi nyusul yah.." dengan tangisan menyesali segala hal dalam hidup ini

Saat ini sudah sangat larut  tapi masih banyak kehidupan yang berjalan  berkebalikan dengannya seperti berada di tempat pemberhentian di hidupnya

Dia tahu semua akan baik baik saja jika menerima segalanya dengan kesakitan tapi semua rasa sakit itu sekarang telah mencapai batasnya tidak ada lagi yang namanya harapan

Taehyung mulai menyadarkan dirinya dia merogoh saku jaket nya mengambil hp Hyunjin yang sekarang berlumuran darah ia menyeka hp itu pada bajunya ia tidak lagi peduli dengan penampilan yang hancur dan bajunya yang berdarah di mana mana

Lagian semua darah di baju itu akan tertutupi dengan banyak darah lainnya saat dia menyelesaikan semua urusannya

Taehyung menghidupkan hp Hyunjin dan seperti yang ditebaknya pasti Hyunjin tidak mengunci hp nya karena dia terlalu malas untuk mengingat sandi sebelum membuka hpnya

Taehyung tergelak miris bahwa sebentar ini dialah yang mengakhiri hidup sepupunya itu karena emosi sementaranya yang meluap luap seperti kerasukan

Taehyung tidak bisa berlama lama lagi badannya bertambah lemas jika terlalu lama dia akan duluan mati sebelum tahu siapa yang memulai ini semua

kontak yang berada di hp itu diperiksa olehnya satu persatu tapi kebanyakan nomor yang tidak dikenal yang menghubungi Hyunjin jadi susah untuk mengenali yang mana nomor orang yang di maksudnya itu.

Saat itu juga sebuah panggilan masuk dengan nomor yang juga tidak di kenalnya

"Nomor siapa ini?" Ujar Taehyung melihat nomor yang aneh itu seperti nomor hanya untuk sekali pakai

Kemudian ia mengangkat panggilan itu untuk mendengar suaranya saja, siap tahu itu hanya teman Hyunjin atau orang yang menyuruhnya melakukan hal ini

"Hyunjin dimana kau sekarang berani beraninya kau melawan ku ! kau ingin segala ku beberkan hah" katanya sambil nada yang tinggi lebih seperti memaki

"Dasar pengecut membunuh taehyung saja kau tidak bisa" sambungnya sambil mematikan panggilan itu tanpa mendengar jawaban dari hyunjin

Taehyung terpaku diam dia sangat tidak mengira akan mendengar perkataan itu dari suara yang sangat akrab didengarnya sehari hari ia yakin sangat familiar dengan suara itu selama ini

"H..hyung" ujar taehyung yang menjatuhkan hp itu dari genggamannya lalu membekap mulut dengan tangan kanan karena ia juga tidak mampu untuk berteriak lagi