Kenyataan mulai menimpalinya dengan seribu kesakitan, Taehyung ingin melarikan diri dari sini sekarang tapi apalah daya dia tidak lagi mempunyai keberanian untuk melanjutkan hidupnya
Taehyung berdiri dengan terseok akibat luka yang berada di perut nya semakin menyakitkan dan mengeluarkan banyak darah
ia mendekati Hyunjin dengan gemetar untuk mencari hp nya bagaimanapun semua ini salah orang itu menjadikan semuanya seperti ini
Yah Taehyung masih meyakinkan dirinya bahwa dia tidak salah apa apa, agar semuanya masih bisa berjalan pada tubuhnya jika ia sedikit saja mulai menyalahkan dirinya sendiri tidak ada lagi yang bisa di lakukan
Ia meraba saku Hyunjin yang mungkin sekarang sudah pergi dari dunia ini, ia mencari cari dimana benda persegi itu berada
Akhirnya Taehyung menemukan benda itu pada saku jas sekolah Hyunjin dia segera mengambil benda itu dan pergi dari ruangan rapat
Taehyung membuka kunci pintu dan mengecek keadaan luar agar dia tidak terlihat oleh orang lain dalam penampilan kacau seperti ini
Sepi itulah satu satunya yang nampak di matanya tidak ada lagi orang orang berkeliaran atau berlalu lalang bahkan yang lembur pun sekarang sudah tidak lagi berada di perusahaan itu
Lampu lampu di beberapa ruangan kantor kebanyakan telah mati tanda pemiliknya sudah meninggalkan tempat itu hanya lampu lampu di lorong yang masih hidup
Taehyung berpikir keras dimana dia akan pergi lalu kemudian mendapat sebuah kesimpulan menuju atap disana tidak akan ada orang yang melihat atau petugas yang tidak sengaja bertemu dengannya
Luka itu sekarang terasa sangat sakit semakin erat pula Taehyung menekannya sekarang perut bagian kanan itu tidak lagi bisa dipungkiri banyak nya darah yang terus menerus keluar dari sana
Ia mulai merasa sedikit pusing wajah Taehyung mulai pucat tapi kemauan nya sangat besar untuk mengetahui orang yang di sebut sebut Hyunjin tadi
Taehyung meutupi luka perutnya dengan jaket yang dia pakai ia mulai berjalan tergopoh gopoh ke arah lift lagian tidak ada satupun orang yang terlihat.
Ruangan rapat itu berada di lantai 3 dan lantai yang tertinggi mencapai 56 lantai Taehyung segera menekan tombol lift itu pada lantai yang tertinggi
Selama berada di lift Taehyung selalu membungkukkan sekujur badannya yang kini mulai merasa sakit karena darah nya keluar tanpa henti
Sialnya saat berada di lantai itu dia harus menaiki beberapa tangga agar mencapai atap jika kondisinya fit ini bisa di lalui dengan beberapa detik saja sungguh itu hanya beberapa anak tangga
Dengan bersusah payah Taehyung sampai di depan pintu atap dia melewati pintu untuk memasuki area atap
"Haaaah..." Sebuah helaan nafas panjang karena dia sampai ke tempat yang sedari tadi di perjuangkan dengan membawa bawa luka sialan itu
Taehyung duduk di belakang pintu itu dia mendongak melihat langit malam yang sangat indah dengan memegangi perutnya
Segala rasa sakit itu terlupakan dengan sebuah tangisan diam jika dia juga akan berakhir seperti ibunya sendiri
" Ma..Taehyung bentar lagi nyusul yah.." dengan tangisan menyesali segala hal dalam hidup ini
Saat ini sudah sangat larut tapi masih banyak kehidupan yang berjalan berkebalikan dengannya seperti berada di tempat pemberhentian di hidupnya
Dia tahu semua akan baik baik saja jika menerima segalanya dengan kesakitan tapi semua rasa sakit itu sekarang telah mencapai batasnya tidak ada lagi yang namanya harapan
Taehyung mulai menyadarkan dirinya dia merogoh saku jaket nya mengambil hp Hyunjin yang sekarang berlumuran darah ia menyeka hp itu pada bajunya ia tidak lagi peduli dengan penampilan yang hancur dan bajunya yang berdarah di mana mana
Lagian semua darah di baju itu akan tertutupi dengan banyak darah lainnya saat dia menyelesaikan semua urusannya
Taehyung menghidupkan hp Hyunjin dan seperti yang ditebaknya pasti Hyunjin tidak mengunci hp nya karena dia terlalu malas untuk mengingat sandi sebelum membuka hpnya
Taehyung tergelak miris bahwa sebentar ini dialah yang mengakhiri hidup sepupunya itu karena emosi sementaranya yang meluap luap seperti kerasukan
Taehyung tidak bisa berlama lama lagi badannya bertambah lemas jika terlalu lama dia akan duluan mati sebelum tahu siapa yang memulai ini semua
kontak yang berada di hp itu diperiksa olehnya satu persatu tapi kebanyakan nomor yang tidak dikenal yang menghubungi Hyunjin jadi susah untuk mengenali yang mana nomor orang yang di maksudnya itu.
Saat itu juga sebuah panggilan masuk dengan nomor yang juga tidak di kenalnya
"Nomor siapa ini?" Ujar Taehyung melihat nomor yang aneh itu seperti nomor hanya untuk sekali pakai
Kemudian ia mengangkat panggilan itu untuk mendengar suaranya saja, siap tahu itu hanya teman Hyunjin atau orang yang menyuruhnya melakukan hal ini
"Hyunjin dimana kau sekarang berani beraninya kau melawan ku ! kau ingin segala ku beberkan hah" katanya sambil nada yang tinggi lebih seperti memaki
"Dasar pengecut membunuh taehyung saja kau tidak bisa" sambungnya sambil mematikan panggilan itu tanpa mendengar jawaban dari hyunjin
Taehyung terpaku diam dia sangat tidak mengira akan mendengar perkataan itu dari suara yang sangat akrab didengarnya sehari hari ia yakin sangat familiar dengan suara itu selama ini
"H..hyung" ujar taehyung yang menjatuhkan hp itu dari genggamannya lalu membekap mulut dengan tangan kanan karena ia juga tidak mampu untuk berteriak lagi