Chereads / SKENARIO CINTA / Chapter 5 - SKENARIO CINTA 4

Chapter 5 - SKENARIO CINTA 4

Pagi hari yang lumayan dingin, menyisakan embun berderet di luar jendela. Awan menutup sebagian langit pagiku. Sisa sisa rintihan hujan kemarin yang berlalu.

Walaupun sudah pukul 05.45 beranjak ke pukul 06.00. Cewek itu masih dengan nyenyaknya tidur di bad king sizenya. Jam alarm sudah membangunkannya sejak pukul 4 dini hari. Lantas apa yang dilakukan cewek itu dengan jam alarmnya? Apakah dibuang ke luar jendela? Bisa jadi. Hahaha.

Seorang perempuan paruh baya menaiki tangga dengan tergesa gesa. Dan mengetuk pintu.

" Bangun anak malas! Ini sudah pukul berapa ha? Mama dan papa akan ada meeting dadakan, kalau tidak segera bangun, mama terpaksa tinggalin kamu" sambil mengetuk pintu tambah keras

Ih nyebein!! Pasti suara petir nyokap gue tuh!, Batin cewek itu

"Apaan sih ma?" tanyaku sambil mengumpulkan nyawa

"eeh bocah ini ya! Dibangunin malah balik nanya! Ayo buruan 15 menit lagi mama tunggu!" mama meninggalkan lantai 2

Saking terkejutnya, dengan mendengar kata "15" Bulan langsung cabut ke kamar mandi. Lalu ganti baju. Dan langsung turun ke bawah sambil menenteng sepatu sekolahnya.

" ma pa kuy berangkat, Bulan udah siap nih! Udah kece badai!" Ajak Bulan

Kedua orang tuanya hanya bergidik heran.

"Iya anak papa, yang paling cantik tapi gantengan papa" papa mencium puncak kepala Bulan

"Yeee papa kan laki, Bulan kan cewek!" Bulan menggembungkan pipinya. Gemas.

"Udah yuk! Buruan" ajak Mama Bulan

---

"Bar akbar!" Teriak cowok itu sambil menuju temannya

"Apaan hoy?" Jawab Akbar

"Mabar PUBG kuy!!" Menepuk pundak Akbar

"Ayo ayo aja!!" Akbar mengeluarkan hp nya

"Hehe, tapi thatrhing i gue dong! Biasa holkay bebas!" Ucap Mars enteng

Akbar mendengus kesal

"Kan yang holkay yang kasih hostpot kenapa kebalik ke gue?" Sanggahnya

"Kan holkay bebhhas" nafas Mars ngebul

"Nafas lo bau pete fermentasi 5 abad! Wangi" ungkap Akbar

"Udah ah jangan muji gue! Cepetan bukain hospot lo! Kalau kagak gue bunuh diri nih!" Ancam Mars

"Ya udah bunuh diri tinggal bunuh diri aja! Nggak usah pamit. Sono!"

"Yee... Janganlah, nanti Bulan kangen gue dong!" Tolak Mars

Akbar memutar bola mata

"Cuih, ngimpi! Halunya dikondisikan mas!"

---

"Pagi semuanyaaaa" sapa cewek dengan rambut diikat kuda.

"PAGI CANTIK"

"PRINCES UDAH DATENG NIH?"

"Jodohku!!"

"Wah bungaku pagi pagi udah mekar aja!!"

"BUNGA APAAN?" Tanya Bulan iseng

"Bunga hatikuuuu"

Bulan hanya bergidik heran. Antara bingung dan ilfeel. Bulan sejak tadi hanya terfokus dengan cowok yang duduk di pojok memakai headset, dan membaca novel dengan tenangnya.

Dan saat cowok itu tak sengaja melihat Bulan, Bulan pun jadi salah tingkah.

'aduh gue salting, gue salting gimanaa nih??!' batin Bulan

Akhirnya Bulan mencari pelarian ke... Ha! Mars!

"Pagi Mars imut!" Sapa Bulan sambil mencubit pipi Mars.

'gue kepaksa nglakuin ini, gue harap lo gak ge-er' Bulan gemas

Mars pun terkejut, nggak semestinya Bulan nglakuin itu ke dirinya.

"Lo ngapain Lan? Lo demam? Kan kemarin habis kehujanan. Sini gue anter ke UKS"

"Nggak usah Mars. Gue baik baik aja kok" sambil memegang tangan Mars.

Membuat Mars mengerjapkan mata berkali kali.

"Tuh kan Bar! Bulan akhirnya luluh dan peka ke gue!" Teriak Mars membuat Akbar juga bertanya tanya.

Tiba tiba cowok dipojokan itu bangkit dan berjalan memasukkan tangan di saku celana. Lalu merampas Bulan begitu saja keluar kelas.

"Lah baru aja gue ber flower flower, nge fly nge fly! Lah kok dicolong gitu aja!" Rengek Mars

"Tuh kan ajab!" Teriak Akbar

"Lah kok bisa?" Heran

"Ya bisa laa" akbar tertawa

"Yeee, gue mah gak bisa diginiin" Mars sok lucu yang membuat semua terkagum kagum. Kagumnya ilfeel

Bulan dan Bintang.

Tangan kecil Bulan digandeng tangan Bintang. Menuyusuri lorong koridor. Menuju bagian belakang SMA ini. Banyak orang yang merasa kagum. Ada yang iri dan dengki, karena dimata mereka Bintang mereka bersama cewek lain selain diri mereka

Setelah sampai di taman. Bintang melepaskan genggamannya.

"Duduk" pinta Bintang melirik ke bangku taman.

"Buat apa?" Tanya Bulan

"Duduk aja! Apa susahnya?!"

"Iya deh iya!"

Bintang mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Sebuah kotak merah.

"Nih buat lo!" Mars menyodorkan kotak kecil itu

"Wah! paan nih?" Bulan membuka kotak itu

Beberapa kali Bulan mengerjapkan matanya tidak percaya.

"Ini seriusan buat gue? Cantik bingit kalungnya!"

Yap. Ternyata isi kotak itu adalah kalung emas putih berliontin lambang Bulan dan Bintang.

"Wah lo bikin nge fly gu--" belum sempat Bulan meneruskan pembicaraannya Bintang menyambar

"Itu dari mama gue" dengan wajah cool nya

"Oh"

Flashback on

"Bintang" panggil mama nya dari bawah. ruang makan

"Ada apa ma?" Tanya Bintang

"Ini mama titip kalung buat Bulan ya. Udah lama mama nggak liat Bulan, setelah perpindahan kita dari London mama kangen." Ucap mama menjelaskan

"Harus hari ini ya ma?" Tanya Bintang malas

"Iya lah. Biar Bulan cepet liat kalungnya"

"Iya ma"

Flashback off

"Sampaikan ke tante ya, makasih banyak. Kalungnya cantik kok"

"Hem" jawab singkat Bintang

"Bisa tolong pakaikan gak Bin?"

"Dikasih hati minta jantung! Dasar" Bintang meninggalkan Bulan sendiri

Jleb

"Sakit Bin"

Yap. Kalian pasti bertanya, kok bisa mama Bintang kasih kalung Ke Bulan. Ya memang mama Bulan Dan mama Binyang sudah bersahabat sejak dulu. Mungkin setelah perpindahan Keluarga Bintang dari London ke Jakarta, dan sudah lama tidak berjumpa. Jadi mama Bintang memberi hadiah kalung ke Bulan.

Perlahan air mata cewek itu turun. Dan tanpa sadar ada yang menghapus dengan tangan lembut.

"Udah nggak usah nangis! Jelek tauk"

"Iih Mars!! Orang sedih itu dihibur bukan diejek!" Pipi Bulan menggembung

"Iya iya, maaf zeyenk"

Gue selalu ada saat lo sedih Lan. Dan dengan senang hati gue temani sampai lo pulih dari patah hati lo. Batin Mars.

Mereka berdua masuk ke kelas. Karena jam pelajaran akan segera dimulai.

♥️♥️♥️