Ketika Shouki hendak terpejam, dia melihat ada sebuah bayangan yang melintas di sisi jendela kamar tidurnya itu. Dia awalnya hanya berpikir itu adalah halusinasi dan dia mencoba untuk memejamkan matanya dengan cepat. Meskipun dia tidak mengantuk sama sekali dia berusaha untuk tetap memejamkan matanya agar dia bisa tertidur. Tapi karena dia tidak mengantuk sama sekali dan matanya tidak ada rasa ingin untuk ditutup maka dia merasakan padi pada matanya saat dia berusaha untuk menutup matanya terus-menerus.
Namun dia tidak memperdulikan rasa perih itu karena dia tidak ingin lagi melihat sosok bayangan yang melintas di sisi jendela kamarnya tersebut. Andaikan kamarnya berada di lantai satu mungkin hal itu bukanlah hal yang menyeramkan, namun kamar tempat dia tidur adalah kamar yang berada di lantai 3 rumahnya tersebut. Dan pada sisi jendela itu tidak terdapat pohon yang memungkinkan seseorang untuk berlalu di sana.