"Mau mampir dulu?"
Sebenarnya itu hanya basa-basi, Leony jauh lebih senang kalau Shouki berkata tidak dan menolak tawarannya tersebut. Sebab, dia tidak mau rumahnya dimasuki oleh Shouki. Dan ia khawatir kalau bisa saja Shouki menempatkan sesuatu di rumahnya nanti.
'Oh ayolah, tolak saja dasar sialan.'
Leony membatin keras, wajahnya yang terlihat lembut dan teduh itu sebenarnya sedang menegang. Bukannya rasa senang, Leony malah merasa sangat jengah dan bosan dengan Shouki. Tapi mau bagaimana lagi, ini bagian dari aktingnya. Dia berusaha agar tetap terlihat natural, dan ramah.
"Em... mungkin kali ini bisa, sebabdi rumah juga tidak ada yang dikerjakan lagi. Sudah dua kali saya mengantarka anda, kalau saya juga dua kali menolak tawaran anda, rasanya saya cukup tidak sopan," ucap Shouki.
Leony sedikit canggung, ia tiba-tiba kaku dan salah tingkah seperti boneka kayu yang gerakannya terhalang bentuk dan teksturnya yang keras.