Abare dan Momo berpamitan dari sana. Membawa Momoi yang sudah tertidur kembali di dalam gendongan Abare. Rupanya ia masih mengantuk.
Abare dan Momo diam di sepanjang perjalanan menuju ke rumah mereka. Belum jam lima pagi, masih ada waktu untuk bersantai di rumah sebelum rutinitas menjemput waktu untuk bersantai.
"Kau sudah percaya kan? lebih baik kau mulai mengurangi kekhawatiran mu yang tidak berdasar itu. Sekarang mungkin Momoi ditemukan oleh orang yang baik-baik, kalau bukan seperti itu kenyataannya maka kita tidak akan bisa menggendong Momoi lagi untuk selamanya."
Momo tahu apa yang dimaksud Abare, walau kata-katanya diperhalus namun maknanya tetap jelas terlihat. Momo akui dia egois, dia terbawa ketakutannya terlalu dalam. Menekan putrinya yang masih polos dan tidak tahu apa-apa. Padahal Momoi hanya mengekspresikan keinginnanya, berdandan dengan penampilan yang ia suka, menjadi seorang anak dengan kepribadian seperti itu.