"Astaga, dimana anak itu? kenapa dia bisa nekat kabur dari rumah malam-malam begini?"
Abare berjalan kaki menyusuri jalanan trotoar, jalanan yang sama dengan jalanan yang Momoi lalui tadi. Abare begitu cemas karena sedari tadi tidak menemukan Momoi. Apalagi Momoi sengaja meninggalkan jam tangannya di rumah.
Jam tangannya itu sudah terhubung dengan ponselnya Abare. Bila Momoi memakai itu dan pergi ke suatu tempat maka Abare bisa tahu di mana Momoi berada. Tapi Momoi malah meninggalkannya di kamar.
Momoi sudah siap dan sungguh-sungguh dengan niatannya untuk kabur dai rumah. Dia benar-benar tidak ingin kembali ke rumah. Dia rupanya sudah setakut itu berada di rumah.
Abare menyesal, dia tidak meluangkan banyak waktu untuk Momoi. Dan Momo juga tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik. Inilah yang membuat Momoi tertekan.