Sebuah suntikan menusuk kulit Higumi, suntikan itu adalah bius lokal. Membuat Higumi tak merasakan lagi nyeri hebat yang menyerang perutnya tersebut.
Bukan tapa alasan. Bius itu ditujukan agar Higumi tak lagi meronta kesakitan, rasa sakit, takut, dan cemas itu membuat tekanan darah Higumi melonjak drastis. Itu sangat berbahaya untuk keselamatan Higumi sendiri.
Semakin Higumi takut, maka darah yang keluar dari area privasi Higumi semakin banyak. Higumi bahkan sudah merasakan sesak nafas dan pusing yang benar-benar membuatnya tersiksa. Oksigen sudha dikerahkan dan beberapa obat untuk mengurangi mual dna pusing Higumi. Di saat itu juga, para dokter dan tenaga media lainnya berusaha menyelamatkan janin Higumi yang terancam nyawanya itu.
"Tolong, selamatkan janin saya. Saya sangat menyayangi calon anak saya," pinta Higumi.