"Aku harus mengenyahkan bukti bahwa dia telah aku sentuh. Ya, harus! dari bukti aku dengan dia di hotel cinta sampai semua bukti lainnya yang berkaitan dengan hubungan intim ku dengan dia waktu itu. Dan yang paling penting aku harus..." Shouki menggantung kalimatnya sembari tersenyum. "Aku harus membuat dia kehilangan janinnya. Anak di dalam kandungannya itu, tak pernah aku harapkan untuk hadir. Karena aku tak mencintai ibunya."
Shouki tersenyum miring, rentetan ide sudah memenuhi kepalanya sekarang. Tak perlu kesulitan baginya untuk melancarkan semua idenya tersebut.
"Baiklah, aku harus kembali. Aku tidak mau si Abare sialan itu berlama-lama bersama Leony tanpa pengawasan ku. Si keparat itu pasti sedang menikmati waktunya dengan istriku, sial!" umpat Shouki sembari berlalu dari sana. Langkahnya sedikit ia percepat, ia rasa sudah terlalu lama ia di situ.
.
.
.
.
.