"Aku tidak mau, Shouki," tolak Leony. Ia sudah bosan dengan yang namanya rumah sakit dan segala tetek-bengek mengenai hal yang bersangkutan dengan rumah sakit.
"Tapi kau tidak bisa bertahan dengan keadaan tubuh seperti ini. Oke, mungkin sekarang sudah terasa lebih baik menurut mu. Tapi kita tidak akan tahu keadaan mu satu jam dua jam kedepannya. Bisa jadi lebih tidak nyaman daripada yang tadi," timpal Shouki. Lelaki ini mengelus kepala Leony.
Ingin Leony tepis tangan itu, karena sentuhan Shouki membuat hatinya merasa aneh. Bukan aneh karena ada sengatan cinta yang berbunga-bunga. Melainkan rasa aneh seperti rasa bosan, jengah, dan tidak suka.
Namun keadaan tubuhnya yang lain membuat ia tidak bisa melakukan itu. Leony yakin bila ia menjauhkan dirinya dari Shouki, rasa mual yang menyiksa itu akan datang kembali menyerang.
"Aku tidak ingin rawat inap lagi," elak Leony lagi. Setengah menolak dan setengah menerima.