"Loh? makan siang Momo belum kalian bawakan kah?" tanya Chisaki pada salah satu pelayan yang baru saja turun dari lantai dua rumah itu.
"B-bukan, Chisaki-Sama. Ini menu sarapan Momo-Sama yang belum dia makan. Jadi saya mengambil wadahnya untuk dicuci," tutur pelayan itu. Ekspresinya terlihat takut-takut.
Chisaki menengadah sejenak lalu menunduk, ia memijit pelipisnya lalu menatap pelayan itu lagi. "Makan siangnya apa sudah dia makan?"
"Sama sekali belum, Chisaki-Sama," tutur pelayan itu. Lagi.
Chisaki nampak tertekan, tertekan dalam artian dia pusing menanggapi sikap putrinya yang sulit dikontrol seperti itu. Ia mengibaskan tangannya memberi isyarat kepada si pelayan kalau ia boleh pergi dari sana.
Si pelayan yang dapat menangkap maksud tuannya itu segera berlalu dengan tubuh yang sedikit ia bungkukkan. Tata Krama lah sebutannya.