"Tatap aku. Aku mohon Abare," pinta Leony. "Tega kah kau tinggalkan aku sendiri di sini? kau ambil hatiku tapi kau pergi. Sangat jauh, bahkan aku tak melihatmu lagi setelah ini kalau kau benar-benar pergi."
Air mata setetes demi setetes menuruni pelupuk mata bernetra coklat gelap itu. Bertemu langsung dengan kelopak mata yang masih mengatup tanpa pergerakan sekali pun. Netra Leony berusaha mencari zamrud kebiruan milik Abare. Permata paling indah di dunia ini bagi Leony. Permata yang tak akan pernah ia cari penggantinya.
"Penuhi janjimu Abare!" seru Leony. "Aku tahu kau sudah membeli sepasang perak putih untuk jemari kita. Aku tahu kau ingin menyematkannya nanti, aku tahu itu semua. Dan aku dengan setia menunggumu hingga sekarang. Untuk apa kau menyiapkan semuanya kalau hanya untuk kau tinggalkan saja sebagai cinderamata terakhirmu di dunia ini?"