Chereads / MY EVELL / Chapter 15 - MY EVELL - BAB Keempatbelas

Chapter 15 - MY EVELL - BAB Keempatbelas

Gadis itu bingung mendengar jawaban yang Aku berikan beberapa detik yang lalu, Raut wajahnya benar benar sangat lucu. "Aku unik? Aku hanya Gadis yang sering membuat hatimu terluka, Bagaimana bisa Kamu menyebutku unik? dasar pria aneh!

Aku menatap Evellyn, mata hitam pekatnya kali ini bersinar sangat cerah. "Apa kisah kita ini, kuberi nama dengan judul, "Pria aneh yang mengejar seekor monster ya? "Judul yang sangat tepat, kali ini aku setuju denganmu. "Sahutnya dengan cepat.

"Apakah kamu suka dengan kelapa disini? "Tanya Donal mendadak. "Ya sangat suka, air kelapa nya juga sangat menyegarkan. "Balas gadis itu. "Syukurlah jika kamu suka, Aku ikut senang mendengarnya.

Gadis itu lalu mencoba mendorongku dengan main main, hingga kelapa yang digenggam nya jatuh. "Astaga Aku menjatuhkan kelapa nya. "Gumam Evellyn. "Itu salahmu sendiri. "Gerutuku. "Aku masih ingin meminum air kelapa nya. "Ucapnya seraya memohon.

"Ini tidak lucu, Tapi jika Kamu mau kelapa yang kugenggam ini, ambilah. "Saranku. "Apa kamu tidak keberatan? "Pinta Evellyn. "Aku tersenyum. "Jika kamu mau ambilah, tidak apa apa. "Aku membalas nya dengan cepat.

Evellyn tersenyum dengan ciri khas nya, yang tidak bisa ditiru oleh wanita lain. "Baiklah, jika Kamu haus kamu tinggal pesan lagi ya. "Tidak, Aku sudah cukup dengan air kelapa ini, Boleh Aku menanyakan sesuatu? Kurasa kamu bisa membantuku soal ini."

Gadis itu berhenti menyesap air kelapa yang sedang diminum nya melalui pipet, Lalu meletakan kelapa nya. "Bertanya soal apa? "Bagaimana caramu membangun kepercayaan dirimu? "Aku melontarkan pertanyaanku terhadap gadis itu.

"Bagaimana ya? Akan kujawab semampuku ya. Cukup lakukan hal hal yang membuat kamu senang, Tidak perlu menghiraukan orang lain, Belajar banyak mulai dari hal yang sekecil apapun.

Aku meresapi perkataan nya di sore itu, dibawah langit yang warnanya segera berganti di sore itu. "Belajar dari hal kecil? Aku masih tidak mengerti.

Evellyn tersenyum, seraya merapihkan buku yang dia bawa didalam tas nya. "Nanti kamu juga akan mengerti, tidak perlu memaksakan diri. "Lalu melanjut. "Lihat ke atas. "Tunjuknya dengan satu telunjuk ke arah langit yang warnanya semakin memudar. "Sepertinya langit sudah mulai sore, sebaiknya kita bergegas untuk pulang sekarang.

Kali ini Aku bergegas untuk menjemput Jensen yang sudah menungguku di parkiran, yang letaknya sekitar lima puluh meter dari tempat Aku dan Evellyn berada. "Hey motor tua, kali ini kumohon kerja sama nya ya. Berjanjilah jangan mogok di jalan!"

Orang orang yang ada di sekitar tempat itu melihatku dengan tatapan yang aneh, Lalu mengerang ke arahku. "Motornya bisa ngomong ya mas?

Aku hanya melihat ke arah orang orang tersebut, tidak perduli dengan apa yang mereka ucapkan. Diikuti menahan kopling kemudian menginjak nya untuk melajukan Jensen di sore itu yang sedang bersamaku.

"Jadi kamu diajak makan bersama temanmu di Restaurant terkenal? "Tanya Evellyn. "Ya, Aku tidak biasa berada di tempat seperti itu. "Sahutku dari balik kemudi. "Terlalu banyak orang, itu membuatku gugup. "Evellyn hanya tertawa mendengarkanku.

Ketika Aku mendadak memberhentikan Jensen di sebuah Kedai, Evellyn mengerutkan kening. "Kenapa kita berhenti di Kedai ini? bukan kah Kamu harus mengantarkan Aku pulang? "Lanjutnya.

"Oh, Aku harus memberikan kejutan ulang tahun terhadap gadis yang sedang bersamaku sekarang. "Kataku seraya membuka helm. "Kamu ingat hari ini Aku ulang tahun? "Tanya Gadis itu mendadak. "Tentu Aku tidak melupakan nya, sebaiknya kita bergegas masuk kedalam kedai ini sekarang.

Gadis itu spontan tiba tiba terdiam. "Sudah, sebaiknya Kamu buka pintu kedai ini dan lihatlah sendiri kedalam, Aku harap kamu menyukainya.

"Apa ini tidak terlalu berlebihan? Kamu tidak sayang dengan uangmu yang susah payah kamu simpan? "Gadis itu menasehatiku.

Aku hanya memandanginya di sore itu, tidak ada satupun kata kata yang keluar dari mulutku di sore itu. "Lalu gadis itu berkerut. "Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberikan seseorang kejutan, tidak perlu harus seperti ini.

"Setelah terdiam beberapa menit, Aku memberanikan diri untuk membalas nya. "Apa kamu tidak menyukainya? "Lalu gadis itu, berjalan lebih mendekat ke arahku. Seraya membawa kue ulang tahun di sore itu yang sudah diberikan oleh Ucup beberapa menit yang lalu.

"Fuhh" Suara Gadis itu meniup kue ulang tahun yang sudah diberikan Ucup. "Aku bukan tidak menyukainya, tapi bukankah lebih baik uangnya kamu simpan untuk kebutuhanmu yang lebih penting?"

Gadis itu lalu berjalan meletakan kue ulang tahun yang sudah ditiup nya, menuju ke meja yang sudah susah payah kami hias beberapa hari yang lalu. "Hiasan meja ini kalian yang buat? "Tanya Gadis itu.

Kami bertiga lagi lagi terdiam mendengar ucapan nya kali ini sekali lagi. "Hahahaha! "Gadis itu tertawa dengan sangat keras sekali.

"Ada apa dengan Evellyn? bukan nya tadi Gadis itu bilang tidak menyukai nya? Kenapa sekarang tiba tiba tertawa keras seperti itu? "Bisik Ucup menuju ke arahku.

Nandu membungkam mulut nya rapat rapat, Lelaki itu tidak berani mengatakan satu kata pun. "Hey mengapa Kau berbisik menuju ke arahku seperti ini! "Gumamku seraya membalas bisikan Ucup.

Kali ini Nandu bergegas mengayunkan kelima jari nya, Tepat ke arah mulut ucup untuk membungkam kata kata yang dilontarkan nya barusan. "Hey apa kau bisa diam?"

"Hiasan unicorn ini mengingatkanku tentang wahana di salah satu tempat taman bermain yang ada di Kota Kenangan. "Lalu menambahkan menyentuh hiasan yang ada tepat di depan kelopak mata nya.

Aku memberanikan diri untuk menanyakan apa yang sebenarnya gadis itu ucapkan. "Apa kamu punya kenangan dengan unicorn yang baru saja kamu ucap?

Lalu gadis itu berjalan menghampiri kami bertiga yang tidak jauh dari tempat nya berdiri. "Terima Kasih atas kejutan yang susah payah kalian buat untuku, Aku sekali lagi berterima kasih dan terkesan dengan kejutan yang kalian berikan untuku."

Tiba tiba gadis itu menarik paksa tanganku. "Aku ingin bermain wahana, Apa bisa kamu antarkan Aku sekarang kesana?

Banyak keraguan yang ada didalam benaku, Termasuk mengambil kesimpulan bahwa wahana bermain di sore hari menjelang larut malam bisa saja tutup. "Kamu ingin bermain wahana? Kurasa tempat wahana nya sudah tutup sekarang.

Gadis itu menambahkan ucapan nya. "Kurasa perkantaanmu ada benarnya, Tapi Aku ingin melihat tempat nya terlebih dahulu." Aku tidak bisa membantah perkataan gadis itu kali ini. "Baik, Kita akan kesana sekarang untuk memastikan tempatnya.

Kami berdua berjalan menuju pintu keluar yang tidak terkunci, yang berada di sebelah timur, Meninggalkan dua orang yang sedang berdiri tegak melihat kami dari belakang.

****