Yang kutakutkan di dunia ini hanya satu hal
Saat hari ulang tahunku satu persatu orang yang kusayang hilang meninggalkanku.
Sekarang aku bisa mengerti
Alasan ayah membenciku
Aku tau kehilangan sangatlah sulit untukku mengerti.
Raina heryawan
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
10 tahun kemudian.
Sang fajar telah tersenyum dan memancarkan sinarnya yang mampu membuat setiap yang melihat merasa bahagia tapi tidak bagi Raina,
Semuanya terasa sama hanya saja perubahan terjadi pada dirinya.
Raina yang dulu periang ceria sekarang berubah menjadi pendiam tanpa senyum dibibir mungil itu.
Bahkan dia dulu sangat ramah dan peduli terhadap teman yang berada di dekatnya tapi sekarang ia mengabaikannya bahkan ia tidak akan segan segan untuk mencelakai bila ada yang berani mengusik dunianya.
Raina yang dulu sangat menantikan datangnya sang fajar sekarang malah membencinya.
Sudah banyak yang berubah dari kehidupan Raina.
Jika dulu ia sangat mengharapkan kasih sayang seorang ayah sekarang ia tidak tertarik lagi .
Ia benci siapapun yang berada didekatnya.
Raina tengah duduk manis dimeja makan dengan hansed yang setia di telinganya,
Ia tidak mau mendengarkan ocehan buruk dari Bella ataupun bentakan dari Heryawan
Ia ingin melupakan kalau ia tengah berada di sekitar orang orang yang sangat membencinya dan sangat ia benci.
"Raina ... Sudah seribu kali ayah bilang Kalau makan matikan ponsel," nasehat Heryawan
Namun Raina acuh tak mau tau.
Semenjak pasca kejadian 10 tahun yang lalu ia sedikit lebih baik dari sebelumnya.
"pagi ayah...bunda....." Sapa kanya sambil duduk di dekat bundanya.
"Pagi sayang....aduh cantik sekali anak bunda..." Puji Bella pada anaknya,
Yang dipuji hanya tersenyum.
"Raina, Kanya sekarang kalian satu sekolah ," ucap Heryawan.
"Yes....aku satu sekolah sama kak Raina.." girang Kanya sambil bertepuk senang.
"Loh kok gitu yah?" Tanya Bella
"Aku tidak mau ada lagi perbedaan diantara mereka ," ucap Heryawan.
"Tapi kan yah.." sanggah Bella lagi.
"Kalau nggak suka pindah aja,
Nggak ada yang maksa juga ," ucap Raina berlalu pergi meninggalkan meja makan.
Raina tidak menghiraukan apa tanggapan orang yang ia sakiti , yang ia tau hanya satu
Ia tidak akan pernah lupa perlakuan yang pernah Bella lakukan padanya.
Raina melangkahkan kakinya di trotoar jalan yang ia lewati , ia tidak tau harus pergi kemana terlebih lagi ia baru saja pindah ke daerah ini.
Ia tidak tau sekolahan mana yang akan ia tuju, sekarang Raina butuh bantuan seseorang tapi siapa?
Raina akan menunggu keajaiban datang padanya.
Saat ia akan menyeberang jalan ia hampir saja ditabrak mobil mewah.
Ia tidak tau siapa yang mengendarai mobil itu dan ia juga tidak mau tau yang jelas mobil itu sudah membahayakan nyawanya.
"Woiii ...berhenti lo.." teriak Reina sambil melempar sepatunya karena mobil itu tidak kunjung berhenti.
Terlihatlah seorang cowok SMA yang memakai seragam sama dengannya cuma beda satu, Raina memakai hijab si cowok enggak.
Terlihat tampan sih tapi berandalan ,
Pantasan aja nyetirnya nggak jelas.
"Lo mau cari mati? berani ya lo lempar mobil gue pake sepatu yang harganya nggak seberapa itu , " ucap sang cowok
"Songong amat lu, " balas Raina
"Lo salah cari gara gara sama gue,minta maaf!!" Perintahnya.
"Siapa Lo?" Ucap Raina penuh penekanan.
"Lo lihat aja ntar...gue bikin Lo nyesal," Ucap sang cowok penuh penekanan
Lalu bergegas pergi meninggalkan Raina.
Sok sokan ngancam gue ,emang gue takut apa? Ya nggak lah Raina tidak takut apapun kecuali allah.batin Raina
Tin tin..
Terdengar suara klakson mobil di belakang Raina ,sudah dua mobil mewah yang membuatnya kesal hari ini.
"Heh keluar lo..." Teriak Raina
Terlihat seorang cowok yang tak kalah ganteng dari sebelumnya tapi kelihatanya yang ini ramah dan baik.
"Maaf, tadi kamu menghalangi jalan saya ." ucapnya sopan.
Raina berpikir tidak salah kalau ia ikut cowok ini.
Cowok didepannya memakai seragam yang sama dengannya.
"Oh iya nggak papa gue numpang ya sama lo, " bergegas masuk ke dalam mobil.
Didalam mobil hening,hanya suara musik yang setia menemani perjalanan mereka tidak ada yang bicara.
"Hey, gue Rizky ...nama lo siapa?" sambil mengulurkan tangannya.
"Nggak nanya," ketus raina penuh penekanan sambil memejamkan matanya.
Rizky menarik tangannya kembali, seumur hidup tidak pernah ia ditolak seorang gadis saat berkenalan.
Gadis ini sangat berbeda.
"Lo anak baru ya? Baru kali ini gue lihat Lo," ucap Rizky lagi ia berusaha untuk mengajak Raina bicara.
"Hmmm.." hanya itu jawaban yang diberikan Raina.
Jutek amat ni cewek,gue harus deketin dia
Sungguh tantangan yang sangat menarik.
Batin rizky pada dirinya sendiri.
Saat Raina keluar dari mobil sudah banyak siswa siswi yang datang tapi anehnya semua mata tertuju pada Raina.
Melihat semua itu membuat Raina bingung lalu ia memutuskan untuk pergi meninggalkan parkiran yang berada didekat lapangan upacara.
Ia nevers saat semua mata tertuju padanya, apa ada yang salah dengan penampilan Raina ?
Ketika melewati koridor ia menabrak sesuatu yang besar membuatkan terdapat kearah yang berlawanan hingga terjatuh.
"Aduh....." Hanya satu kata yang keluar dari mulut Raina.
Saat yang bersamaan bukunya terjatuh.
Iapun bergegas berdiri dan melihat kearah yang menabraknya.
"Selamat pagi nona....selamat datang di sekolah neraka..." Ucap orang tersebut sambil menatap Raina seakan ingin membunuh.
Raina sangat terkejut bercampur takut tapi ia berusaha agar wajahnya terlihat biasa.
Orang yang menabraknya barusan adalah Reza si pengemudi mobil yang Raina lempar dengan sepatu.
Raina tidak mau kalah ia membalas tatapan kejam itu dengan sangat kejam agar ia tidak terlihat takut.
Raina tidak tau siapa Reza sebenarnya namanya saja ia tidak tau.
"Terimakasih atas ucapannya tuan..." ucap Raina sambil berlenggang menjauhi Reza.
Punya nyali juga nih anak lihat aja gue bakal buat lo bertekuk lutut memohon maaf pada gue.sungguh awal yang sangat mengesankan.
Lirih Reza pada dirinya sendiri saking lirihnya orang yang berada disekitarnya bergidik ngeri.
Wah sepertinya perang akan dimulai nih,
Kalian tau nggak siapa yang bakal kalah?
Mereka kan sama sama keras kepala dan bersikap seenaknya.
Selamat membaca buat kamu yang manis😃😃
Salam
Dianapatri
2020