Hari baru lembaran yang baru.
Kamu adalah mainan ku yang baru,
Aku akan membuatmu menderita.
Itulah misi pertamaku.
Tunggu tanggal mainnya.
Reza mahardika
Kelas XI IPA 2 sangat sunyi tidak ada yang berbicara bersenandung ataupun bergurau semuanya diam mengerjakan aktifitasnya masing masing.
Dipojok sebelah kanan terlihat tiga orang pria remaja dimana salah satu dari mereka sedang duduk dengan kaki keatas meja dan yang lainya duduk berdekatan dengan sang ketuanya tidak ada yang berani menegur maupun mengusik ketenanganya guru saja takut pada pria itu.
Pria itu adalah Reza Rian dan gio.
Rian dan gio adalah teman sekaligus sahabat ambyar Reza dalam suka maupun duka.
Terlihatlah seorang guru bergegas masuk menuju kelas itu dengan beberapa buku ditangannya.
Guru tersebut adalah Sapto ,guru killer yang galak sekaligus wali kelas dan tidak suka bernegosiasi apalagi masalah pelajaran.
"Assalamualaikum.....pagi semua....."
Sapa pak Sapto wali kelas mereka.
"Walaikumsalam....pagi pak....."
Serentak siswa siswi XI IPA 2.
"How are you today?..." Tanya pak Sapto dengan sangat semangat.
"I am fine thank you,and you?"jawab serentak.
" I am feriwel thanks,"jawab pak Sapto semangat.
"Oiya bapak lupa sesuatu," ucap pak Sapto sambil menepuk jidatnya.
"Lupa apa pak?" Tanya Rian sedikit cengo.
"Bapak lupa kalau kalian ada teman baru.." ucap pak Sapto histeris.
"cantik nggak pak?" Tanya gio sok ganteng.
"Cantik yang kamu pikirin,1+1 aja kamu bingung." sindir pak Sapto.
"Huuuuhuuuuu" sorak sorai dari kelas.
"Raina...silahkan masuk," teriak pak Sapto memanggil Raina untuk masuk ke dalam kelas.
Raina pun melangkahkan kaki melewati pintu sebelas IPA 2 , terdengar sorak sorai terutama dari siswa kelas itu.
Banyak juga yang menyindir Raina dan mengata ngatainya.
Raina seperti biasa tidak menghiraukan cacian dan hinaan yang keluar dari mulut sampah mereka ia sudah terbiasa dengan suasana ini.
Hal seperti ini bukan pertama kali bagi Raina sudah seribu kalinya.
Raina memasang tampang cuek jutek dan tidak mau tau dengan suasana barunya,
Ia muak dengan suasana ramai seperti ini.
"Raina mari mulai perkenalan, " tutur pak Sapto.
"Perkenalkan nama saya Raina heryawan biasa dipanggil Raina saya pindahan dari xxxxx sekian terimakasih," ucap Raina mengakhiri perkenalannya.
"Ada yang mau bertanya?" Tanya pak Sapto.
"Saya pak," ucap gio sambil mengacungkan tangannya.
"Iya apa gio?" Tanya pak Sapto
"Si cantik udah punya pacar belum?" Tanya gio antusias.
Raina memalingkan wajahnya melihat kearah orang yang bertanya,ia sedikit terkejut melihat seseorang yang ia temukan pagi tadi duduk dengan tidak sopan.
"Nggak ada etika..." Ucap Raina sambil menatap tajam ke arah Reza bermaksud agar Reza tersinggung.
Namun nihil reza membalasnya dengan tersenyum.
Menurut Raina itu adalah senyum termanis yang pernah ada.
"Raina kamu duduk di depan Reza, Reza angkat tangan!!!"perintah pak Sapto sebelum meninggalkan kelas.
"Cantik, ayo sini duduk dekat Abang," ucap Rian antusias sambil mendorong gio hingga tersungkur.
Raina hanya menatap datar tanpa ekspresi ke arah Rian lalu mengambil kursi yang berada di depan Reza.
Pelajaran pertama adalah kimia pelajaran yang sangat disukai anak IPA pun dimulai dengan sangat tenang semua murid di kelas itu
Belajar dengan sungguh sungguh tidak ada yang bermain main kecuali tiga sejoli yang selalu buat onar.
Si Rian yang mendorong kursi Tuti , si gio yang sok fokus memperhatikan pelajaran dengan pertanyaan yang bodoh, sedangkan Reza asik memainkan handphone nya dengan kaki keatas meja.
Reza sengaja menggeser kaki mendekati kepala Raina dengan tujuan tersendiri
Membuat si empunya merasa kesal.
Ia berusaha untuk tenang dan mengendalikan emosi agar tidak meledak tapi semangkin lama kaki itu semangkin mendekat.
"Maksud Lo apa kayak gitu?" Tanya Raina sambil membalikkan badan dengan mata yang sangat tajam sambil sedikit meninggikan suaranya.
"Heh gue nanya Samo lo, kalau orang bertanya tu dijawab, lo budek....." Ucap Raina sambil mengembrak meja membuatnya menjadi pusat perhatian.
"Lo mau gue jawab apa? pertanyaan Lo basi tau nggak!" Jawab Reza dengan suara yang lantang.
"...." Raina hanya bingung, ia tidak mengerti cowok yang ada di depannya ini,
Apa dia gila? apa jabatannya disini bisa seenaknya.
"Gue mau...lo menderita..." Bentak Reza di depan wajah Raina .
"Lo pikir gue takut? nggak sama sekali, lo siapa bikin gue menderita?" teriak Raina dengan sangat keras hingga terdengar ke kelas sebelah membuat anak anak berkumpul disana.
Mereka berdua sudah dikelilingi anak anak di sekolahan itu,ada yang bersorak mengambil video,foto mencaci dan ada juga yang mendukung.
Semuanya bercampur aduk.
"Raina...Reza....kalian sudah keterlaluan!
Raina tidak boleh ikut pelajaran saya,keluar kamu!" Perintah buk Tuti selaku guru kimia.
"Semuanya kembali ke kelas masing masing,bubar!!!" Lanjutnya lagi.
"Lho nggak bisa gitu dong buk,dia juga salah kenapa cuman saya yang dihukum?" Tanya Raina sambil menunjuk Reza.
"Dia anak yang punya sekolah jadi nggak bisa dihukum," ucap buk Tuti.
"Oh gitu....anak punya sekolah...beruntung banget lo ya..." sindir Raina.
"Dasar bencong, pengecut lo !!!bersembunyi di balik ketek orang tua, lemah banci looo..." Teriak Raina sambil pergi meninggalkan kelas membuat alien yang ada di sana tertawa..
Hahahahaha....nggak lucu ,maaf garing😅
Sungguh manusia menyebalkan...
Kamu cari mati berhadapan denganku..
Teriak Reza membatin.
Next👉👉👉
Jangan lupa vote and coment
Salam manis
2020