Chereads / Daftar Operasi TF Amethyst / Chapter 23 - 2.15 - Serangan Utama

Chapter 23 - 2.15 - Serangan Utama

Ruang Kendali Operasi Amethyst Merchant, Kastil Magwurt 

Pukul 0621, 2 April 2025

Sambil memandang layar utama yang menampilkan pengunduran diri besar-besaran di Benteng Cambia, Letkol. Slane menghela nafas panjang tanpa henti.

LAV Mortar yang dibawa TF Passer hanya membawa 20 butir mortir 120 mm. Karena itu meski setiap salvo menghasilkan kerusakkan telak, jumlah target yang bisa dilahap tidaklah banyak.

Dengan ukuran Benteng Cambia yang hampir menyamai Magwurt City, kerusakkan yang diakibatkan TF Passer bisa dibilang tidaklah besar. Defender yang tersisa juga masih lebih dari 80%.

'Sepertinya kali ini kami salah perhitungan.'

Gumam Letkol. Slane sambil menggeleng penuh penyesalan. 

Sementara itu para petinggi Region Tuscan menatap layar utama dengan mata terbelalak dan mulut ternganga lebar. Ketika mereka mendapati puluhan Cloud Hawk yang tersungkur di permukaan tanah, mulut para petinggi Region Tuscan bahkan hampir saja ternganga dua kali lebih lebar seandainya mereka tidak memiliki tulang rahang.

"Ser Slane, senjata apa yang digunakan TF Passer untuk menjatuhkan para Rider?"

"TF Passer menggunakan kombinasi amunisi 30 mm airburst yang akan meledak layaknya granat tangan ketika mencapai jarak tertentu dari target dan peluru kendali atau rudal jarak pendek Stinger." 

Jantung setiap petinggi Region Tuscan berdebar kencang dan hampir tidak terkendali. Sudah bukan rahasia lagi kalau hingga saat ini belum ada senjata yang efektif untuk menangkal Rider selain Rider lainnya.

Otoritas dunia ke-2 memang berhasil mengembangkan tombak api yang memiliki jarak efektif hingga 1 km atau setara 10 kali lipat balista standar. Namun kerumitan dalam operasional dan mobilisasi membuat sistem senjata tersebut ditempatkan secara permanen untuk mempertahankan aset strategis.

Selain itu, biaya per unit tombak api yang luar biasa mahal sementara sistem senjata tersebut baru efektif jika ditembakkan secara masal juga membuat otoritas dunia ke-2 yang memiliki anggaran militer melimpah hanya sudi menggunakan tombak api dalam situasi krisis ketika Rider mereka sudah mencapai kapasitas maksimalnya.

'Dengan sekutu yang mampu menangkal Rider secara efektif, kami tidak perlu takut dengan Rider dari Region lain.'

Gumam para petinggi Region Tuscan dalam diam sementara jiwa mereka terbang hingga mencapai awan.

Namun meski kegembiraan menyilaukan matanya, Viscount Rattel berhasil menenangkan diri pada detik-detik terakhir sebelum ia sepenuhnya kehilangan arah.

"Ser Slane, bisakah Anda jelaskan bagaimana cara kerja rudal Stinger."

"Well, agak susah menjelaskannya secara teknis, tapi singkat kata kami memiliki sensor yang bisa menangkap perbedaan suhu target dengan area di sekitarnya dan menggunakannya sebagai basis untuk menuntun Stinger menuju ke target. Metode ini disebut contrast lock-on."

"?"

"Kami juga bisa menggunakan emisi ultraviolet sebagai basis penguncian jika suhu yang dihasilkan target terlalu kecil."

"??"

"Atau menggabungkan emisi panas dan emisi ultraviolet untuk menghasilkan penguncian yang lebih solid dan akurat. Penggabungan dua penjejakan tersebut biasa disebut sebagai Rosette Scan."

"??????"

Tanda tanya seketika menumpuk di dahi para petinggi Region Tuscan, dan ketika mereka sibuk mencerna penjelasan yang baru saja mereka terima, salah satu specialis komunikasi di ruang kendali operasi menoleh ke arah Letkol. Slane sebelum berkata.

"Sir, Forward Observer di dinding barat melapor kalau perkemahan Koalisi Utara menunjukkan tanda-tanda pengunduran diri."

Letkol. Slane menghela nafas dalam-dalam sebelum berkata.

"Jangan biarkan mereka lolos, luncurkan paket utama."

"Roger."

Dalam sekejap tampilan di layar utama berubah menjadi Perkemahan Koalisi Utara, lengkap dengan puluhan marking yang menandakan target bernilai tinggi.

- - - - -

Baterai ke-2 MTV MLRS 122, Kastil Magwurt.

Pada masa pembentukannya TF Amethyst sebenarnya menginginkan M142 HIMARS sebagai tulang punggung Baterai Artileri Roket. Sayangnya karena satu, dua dan banyak hal lainnya, niat tersebut tidak tercapai.

Keinginan untuk memperoleh ASTROS II dari Brasil sebagai alternatif juga terganjal berbagai alasan. Pada akhirnya pilihan jatuh pada BM-21. Hanya saja versi yang diambil adalah versi kopian yang dibangun dari nol menggunakan komponen dan suku cadang yang beredar di pasaran.

MTV dipilih sebagai platform pengangkut peluncur dan pengangkut amunisi. Tabung peluncur, amunisi dan berbagai bagian lainnya dibeli dari Polandia dan Ceko. Sedangkan dari Israel dibeli kit yang akan meningkatkan akurasi roket 122 mm. 

Untuk generator, sistem elektrik, sistem pengendali tembakkan, sistem komunikasi dan jaringan terpadu atau piranti lunak lainnya diserahkan kepada pemasok gelap dari US of A.

Hasilnya ternyata cukup lumayan dan mampu memberikan saturasi pada area sebesar 400 meter persegi hingga jarak 30 km. Area of effect-nya lebih besar dari BM-21 yang ada di kisaran 280 meter persegi berkat kit yang meningkatkan akurasi hingga sebarannya menjadi lebih merata dan tidak ada amunisi yang meledak di titik yang sama.

Tentu saja daya rusaknya kalah dibandingkan dengan BM-21 karena beberapa amunisi yang dilontarkan platform tersebut seringkali meledak di titik yang sama. Namun MTV MLRS 122 dapat memperkecil area of effect jika kerusakkan yang lebih fatal diinginkan.

Orang yang bertanggung jawab atas lahirnya MTV MLRS 122 adalah Mayor Demitri, seorang perwira artileri dengan otak cemerlang di sebuah resimen artileri AD Rusia, yang seharusnya sudah menjadi Kolonel seandainya ia tidak mengundang murka dari seorang perwira berbintang di kesatuannya.

Beberapa detik yang lalu, sang peracik MTV MLRS 122 alias Mayor Demitri hampir tersedak kopi di tangannya ketika dari radio di pundaknya ia mendengar kode peluncuran serangan utama. Namun perwira dari Baterai MTV MLRS 122 tersebut hanya tergagap untuk sesaat.

Dengan kalem berbagai instruksi ia berikan kepada bawahannya, dan dalam sekejap 8 unit MTV MLRS 122 sudah siap melakukan penembakkan. Sementara sambil menyeringai dari telinga ke telinga Mayor Demitri memeriksa deretan koordinat target yang diterima sistem pengendali penembakkan sesuai urutan prioritas dan nilai target.

Mayor Demitri lalu mengaktifkan sistem penembakkan otomatis dengan area of effect untuk setiap peluncur disetel pada radius 300 meter persegi. Selanjutnya ia hanya perlu mengawasi seluruh proses penembakkan dari pusat pengendali tembakan di depannya.

- - - - -

Baterai ke-2 MTV SPH 155, Kastil Magwurt.

MTV SPH 155 yang digunakan TF Amethyst sebenarnya adalah fotokopi dari Caesar SPH 155 mm buatan Perancis, yang dibangun dengan prinsip yang sama seperti MTV MLRS 122, yaitu dengan menggunakan komponen dan suku cadang yang beredar di pasaran dengan mengutamakan hasil produksi dalam negeri.

Berbeda dengan Mayor Demitri yang hampir tersedak kopi, Mayor James dari Baterai ke-2 MTV SPH 155 hampir tersedak roti isi yang sedang dinikmatinya ketika kode peluncuran serangan utama terdengar melalui radio di pundaknya.

"Kupikir baterai mortir yang akan menjadi pembuka acara, siapa sangka menu utama langsung disajikan dari awal."

Dalam dua gigitan besar Mayor James melahap sisa roti isi ditangannya, lalu dengan riang ia menyebarkan instruksi kepada seluruh kru Baterai ke-2 MTV SPH 155.

Tidak lama berselang 8 laras MTV SPH 155 sudah mengarah ke barat dan dalam kondisi siap tembak.

- - - - -

Tenda Utama, Perkemahan Koalisi Utara.

Pukul 0623, 2 April 2025

Dengan tatapan penuh ekspresi yang sulit dilukiskan Viscount Grakh memandang tembok barat Magwurt City.

Pagi-pagi buta ia dibangunkan secara paksa oleh asisten-nya. Sementara kepalanya masih pening akibat alkohol dan pesta seks yang ia gelar sepanjang malam, asisten-nya tersebut membacakan pesan darurat yang dikirim dari Benteng Cambia, menyatakan kalau benteng tersebut baru saja menerima serangan fatal dan tiga skuadron Rider yang ditempatkan di benteng tersebut dijatuhkan oleh penyerang. Terlebih lagi Jenderal Balthor gugur dalam serangan tersebut.

Parahnya saat ia meminta konfirmasi dari Benteng Cambia, ia sama sekali tidak mendapat balasan. Baru setelah ia menunggu dengan gelisah untuk beberapa lama perintah pengunduran kilat ia terima dari Count Weizz, yang intinya menekankan kalau ia harus membawa pulang sebanyak mungkin personel yang terlibat dalam serbuan.

Meski ia tidak mengerti kenapa ia tiba-tiba diminta melakukan pengunduran kilat sebelum satupun serbuan dilancarkan, Viscount Grakh tidak berani mengabaikan perintah langsung dari Count Weizz. Tentu saja pengunduran kilat tidak bisa dilakukan dalam beberapa tarikan nafas.

"Ser Grakh, Anda sebaiknya mengundurkan diri terlebih dahulu seperti Baron Eslei dan Baron Mhors."

Viscount Grakh menoleh ke arah asistennya sebelum menoleh ke arah perimeter terluar perkemahan dimana sebuah konvoi baru saja mulai bergerak.

"Jika aku mundur sekarang, maka personel kita akan bertanya-tanya lalu berspekulasi dan akhirnya kegelisahan akan melanda perkemahan ini. Cukup pastikan pengunduran diri dilaksanakan secepat mungkin dan kita akan baik-baik saja."

Booom! Booom! Booom! B-boboboooommm!

Dan seolah-olah ingin membantah kata-kata Viscount Grakh, ledakan demi ledakan yang memekakkan telinga menceraiberaikan konvoi yang sedang diamati oleh sang Viscount.

Disusul ledakkan demi ledakan yang silih berganti menimpa titik konsentrasi personel Koalisi Utara, diikuti potongan tubuh manusia yang berterbangan ke segala arah.

"S-Serangan macam apa ini?"

Dengan tatapan penuh horor Viscount Grakh memandang Perkemahan Koalisi Utara yang dalam sekejap berubah menjadi neraka.

- - - - -

Magwurt City

Wajah setiap anggota Tuscan Guard dan penduduk Magwurt City seketika berubah menjadi sepucat mayat ketika dentuman demi dentuman layaknya petir di tengah hujan badai terdengar dari dalam Kastil Magwurt.

Kepanikkan dan kekacauan segera menyelimuti setiap sudut Magwurt City. Anak-anak dan lansia segera dibawa menuju ke shelter perlindungan, sementara anggota Tuscan Guard yang tersebar di jalanan bersiap untuk kemungkinan terburuk sambil mati-matian menenangkan kegelisahan di hati masing-masing.

Namun kekhawatiran mereka berubah menjadi tanda tanya besar saat ratusan tombak api meluncur ke arah barat sambil meninggalkan suara berdesis.

Di saat yang sama, anggota Tuscan Guard yang berjaga di dinding barat memandang Perkemahan Koalisi Utara dengan mata terbelalak dan mulut ternganga lebar. Karena tanpa peringatan terlebih dahulu, mereka diminta menyaksikan murka dari para dewa menimpa perkemahan tersebut.

Dalam sekejap Perkemahan Koalisi Utara porak poranda, namun hujan ledakkan yang menimpa perkemahan tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda akan surut.

Beberapa anggota Tuscan Guard kemudian memanggil rekan mereka untuk menyaksikan momen yang menggetarkan hati tersebut. Beberapa penduduk Magwurt City yang naik ke dinding barat kemudian ikut memanggil penduduk lain dan dalam sekejap dinding barat dipenuhi dengan saksi mata atas kehancuran Perkemahan Koalisi Utara.

'Siapa orang tolol yang bertugas menjaga perimeter? Ini bukan pertunjukkan kembang api, tapi ofensif serius.'

Keluh salah seorang Forward Observer saat seorang anak perempuan tiba-tiba berdiri di sampingnya, di atas tumpukkan kantung pasir yang biasa ia gunakan untuk duduk saat beristirahat.

Sambil memandang kembang api yang menimpa Perkemahan Koalisi Utara, sang anak perempuan bergumam dengan penuh kekaguman.

"Whoaah! Kembang api-nya besar sekali." 

Sang Forward Observer menghela nafas dalam-dalam, tapi ia tidak mengusir anak perempuan yang muncul entah dari mana. Ia justru memastikan agar sang anak tidak terdorong atau tergencet orang-orang di belakangnya.

*****