Pagi hari yang cerah Miya berjalan di trotoar dengan diiringin senandung nyanyian yang keluar dari mulutnya.
Hari ini Miya sedang senang karena ia telah memenangkan hadiah yang ia dapat dari game yang dimainkannya, ia sangat tidak sabar sampai berpikir untuk tidak masuk ke sekolah hanya untuk menunggu paket hadiahnya datang.
Tapi saat melamun ia tanpa sengaja menabrak pemuda didepannya.
Bruk
"hei, kamu baik-baik saja?"tanya pemuda itu dengan raut wajah menggambarkan kekhawatiran.
"iya saya baik-baik saja dan kamu siapa saya tidak pernah melihatmu disekitar sini" tanya Miya penuh kebingungan
"maaf saya baru pindah didaerah sini jadi saya tidak mengetahuinya dan maaf tidak sopan sebelumnya ,perkenalkan nama saya Leo" sambil membungkukkan badannya
"salam kenal Leo, nama saya Miya semoga kita bisa akrab"
"saya juga berharap bisa akrab denganmu, saya berasal dari negara Jepang jadi saya belum tahu daerah sini apalagi saya belum tahu sekolah yang sudah ayah saya daftar untuk saya" kata Leo dengan raut wajah kebingung, memang tidak mudah orang luar mengetahui daerah yang rumit seperti daerah yang sekarang jadi tempat tinggal Leo.
"Leo bersekolah di sekolah mana?" tanya Miya
"saya sekolah.....kalau tidak salah di sekolah SMP Setyo, apa kamu mengetahuinya?"tanya Leo.
"saya juga bersekolah di sana jadi ayo kita berangkat bersama" kata Miya semangat.
Di perjalanan mereka berbincang-bincang tentang negara Jepang yang Leo tinggali dulu, Miya sangat senang mengetahui lebih dalam tentang budaya Jepang apalagi budaya yang tidak dimengerti Miya.
Sesampainya disekolah Miya mengantar Leo ke ruang kepala sekolah, SMP Setyo ini bentuk bangunannya seperti sekolahan di Jepang tapi bentuk pembelajarannya tetap seperti di Indonesia.
Setelah mengantarkan Leo ke ruang kepala sekolah Miya langsung kembali ke kelas dan seperti biasa banyak tulisan kotor di kursi dan meja Miya tetapi Miya hanya diam tidak berani berbuat apapun.
Baru saja akan duduk Miya sudah dihampiri oleh orang yang selama ini membuli Miya.
"Hei, anak jelek ayo ikut kami" ucap anak 1
"iya ayo cepat siput" ucap anak 2
"baik " jawab lirih Miya.
Miya digiring kebelakang sekolah oleh 5 orang yang memiliki reputasi sebagai pendonasi terbesar di sekolah.
Beruntung kali ini mereka hanya mencaci Miya dan itu hanya sebentar karena bel sekolah berbunyi, setelah puas mereka pergi ke kelas meninggalkan Miya sendiri di belakang sekolah.
Miya berjalan gontai menuju ke kelas, ia tidak berniat terburu-buru karena mengingat jam pertama gurunya suka telat masuk kekelas. Sesampai dikelas Miya langsung masuk tanpa memedulikan tatapan tajam dari semua penjuru kelas.
Srett
"Selamat Pagi anak-anak, hari ini bapak ingin memperkenalkan anak baru" ucap Pak guru yang baru masuk bersama seorang pemuda tampan yang tadi Miya temui.
"silahkan nak kamu memperkenalkan diri" suruh Pak guru.
"baik pak, halo semuanya selamat pagi perkenalkan nama saya Leo , saya pindahan dari Jepang semoga kita bisa berteman" ucap Leo memperkenalkan diri.
"apakah ada pertanyaan?" tanya Pak guru.
Dan salah satu siswi menunjuk jari tanda ia ada pertanyaan, " ya kamu apa pertanyaannya?" ucap Pak guru
"bukankah dia berasal dari Jepang tapi kenapa fasih bahasa Indonesia?" tanya siswi itu.
"karena ibuku orang Indonesia" jawab Leo.
Setelah perkenalan Leo pun disuruh duduk disebelah bangku Miya lalu pembelajaran pun dimulai sampai nanti siang karena ini hari Jumat jadi sekolah pulang cepat.
Pulang sekolah hari ini tidak ada pembulian karena ada Leo disamping Miya, Leo mengajak Miya ke restoran milik ibunya setelah pulang sekolah, restoran yang ibu Leo kelolah adalah restoran Jepang.
RESTORAN~
klinting~
"saya pulang Bu" ucap Leo dalam bahasa Jepang.
"selamat datang Leo lalu siapa gadis cantik disampingmu itu?" tanya ibu Leo.
" ini teman saya disekolah dan kebetulan dia suka makanan Jepang jadi Bu apakah boleh dia makan beberapa menu disini?" tanya Leo sedikit ragu karena selama ini Leo sangat cuek dengan semua teman sekolahnya dulu dan Miya adalah teman yang pertama kali di ajak Leo ke restoran milik ibunya.
"tentu saja boleh, ayo silahkan duduk" jawab ibu Leo ramah.
"Miya kamu tunggu disini dulu ya aku mau ganti baju dulu" kata Leo
"baik" jawab Miya.
Klinting~
ada satu pelanggan masuk tapi Miya hanya focus ke handphone nya sampai sebuah tepukan di pundak Miya membuatnya terkejut,tapi yang menepuk bukan Leo tetapi sang pelanggan yang baru saja masuk.
"permisi, bolehkan saya bertanya sedikit" ucapnya dengan Bahasa Jepang, Miya hanya menganggu karena ia juga bisa berbahasa Jepang.
"silahkan tuan" jawab Miya, orang itu duduk dihadapan Miya lalu mengambil sebuah kertas kecil di jas nya.
"apakah kamu tahu alamat ini?" tanya orang itu.
"itu alamat saya tuan, ada perlu apa dengan saya?" jawab Miya dengan cepat.
"saya hanya mengirim uang hadiah yang kamu menangkan di game karena pengiriman ini dirahasiakan jadi tidak menggunakan jasa kirim-mengirim barang" ucap orang itu dengan serius, setelah menerima uang 1M orang itu langsung pergi setelah memakan makanan yang dibawa pelayan.
" maaf Miya tadi lama soalnya aku em....." ucap Leo mencari alasan.
"ya tidak apa aku mengerti jadi duduklah tidak enak tuan rumah terus berdiri disitu" ucap Miya
setelah duduk mereka memakan makanan yang di bawa ibu Leo khusus untuk kami.
Hari sudah mulai menjelang magrib Miya pamit pulang kerumah. Diperjalanan Miya seperti biasa ia bersenandung kecil dengan riang sampai rumah.Setelah sampai Miya membersihkan diri dan langsung mengerjakan tugas sekolah untuk ia kumpulkan hari Senin, selesai semua ia langsung pergi ke ranjang dan terlelap ke buaian mimpi.
Keesokan harinya adalah hari Sabtu yaitu hari libur jadi Miya memutuskan untuk jogging pagi disekitar kompleks, ia bertemu banyak orang yang kenal dekat dengan Miya, bahkan terkadang di perjalanan Miya diberi bingkisan oleh tetangga bahkan ada juga yang memberinya kue dan makanan berat untuk makan siang. Miya sangat berterima kasih kepada semua orang yang baik kepadanya.
Setelah selesai jogging Miya sarapan dengan pemberian tetangga yang lumayang banyak karena mubazir kalau tidak dimakan, sisanya ia simpan untuk makan siang dan makan malam. Selama liburan hari Sabtu Miya hanya dirumah saja tanpa pergi kemanapun tapi hari Minggu ia memutuskan untuk mengunjungi restoran ibu Leo yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya.
Minggu pagi, Miya langsung berangkat menuju restoran ibu Leo tapi setelah sampai dan bertanya kepada pelayan tentang Leo ternyata Leo telah kembali ke Jepang karena urusan yang sangat mendadak sampai tidak bisa dibiarkan begitu saja.