Chereads / Putri dari negeri seberang / Chapter 3 - Mikihiko juga dari Jepang?!

Chapter 3 - Mikihiko juga dari Jepang?!

Sudah 1 bulan semenjak Leo pergi tanpa pamit dari Indonesia dan Miya sudah sedikit terbiasa tanpa Leo meskipun baru kenal 1 hari, dengan kemunculan seorang pemuda yang menjadi pengganti Leo membuat Miya merasakan kalau pemuda yang bernama Mikihiko itu mempunyai kharisma yang hampir sama dengan Leo bedanya dia agak cuek.

Hari-hari Miya selalu ada pembulian tetapi Miya masih tetap sabar dan mencoba cuek meskipun itu menyakitkan, seperti kata Leo " bersabarlah meskipun menyakitkan karena suatu hari nanti akan ada kejutan besar bagi yang berbuat perilaku tercela". Miya terus tegeniang-niang ucapan itu sampai suatu hari entah apa yang merasuki Mikihiko ia mulai berdekatan dengan Miya bahkan sangat ramah dengan Miya dibandingkan yang lain.

kring~

Bel pulang berbunyi, Miya memutuskan bergegas pergi keluar kelas untuk menuju ke suatu tempat tapi sebuah suara membuatnya berhenti.

"Miya kamu mau kemana kenapa nampak terburu-buru sekali?" ternyata suara itu milik Mikihiko

"saya hanya ingin cepat pergi kekantor pos dan ingin segera mengirim sebuah surat" jawab Miya

"bolehkah saya menemani kamu?" tawar Miki

"ya, tentu saja boleh"

Miya dan Leo tentu saja tidak kehilangan kontak hanya saja Leo lupa mengabari jadi Miya merajuk tapi sekarang tidak , Leo mengirim surat untuk menanyai kabar Miya, kenapa tidak memakai handphone? karena Miya tidak memilikinya yang ada dipikirannya itu hanyalah sebuah desain rakitan yang ia rahasiakan selama ini karena dulu saat ingin membuat ia kekurangan dana jadi ia memutuskan untuk bermain game.

Baru hari ini Leo memberi kabar, kenapa Miya bisa Tahu kalau Leo mengirim surat dan sudah sampai di Indonesia? mungkin hanya insting Miya yang lumayan akurat.Mikihiko dan Miya sudah mengambil surat dari kantor pos dan berniat pergi ke taman terlebih dahulu untuk istirahat.

"Miya apakah pemuda yang bernama Leo itu adalah teman pertamamu?" tanya Miki tiba-tiba.

"ya tentu saja, dialah yang menerimaku apa adanya meskipun banyak teman sekelas yang sangat benci kepadaku" jawab Miya.

"Miya bolehkah aku membicarakan sesuatu" kata Miki

"kan kamu sudah bicara"

"hahaha, cukup bercandanya maukah kamu jadi temanku?" ucap Miki dengan nada lembut.

"tentu saja mau Miki" jawab Miya dengan riang.

Setelah istirahat mereka pulang kerumah mereka masing masing, selama perjalan pulang Miya tak henti-hentinya tersenyum mengingat Miki berbicara lembut kepadanya bukan dingin seperti yang Miki tunjukkan kepada orang lain.

Sesampai di rumah Miya langsung membersihkan badannya lalu langsung tidur karena sudah capek tapi setelah ia mengingat tentang surat dari Leo akhirnya ia memutuskan untuk membacanya terlebih dahulu

—————————isi Surat

To: Miya

Halo, apa kabar? maaf kan aku ya karena pergi tanpa kabar dan kita hanya bisa bertemu sehari itu saja, urusan ini sangat mendadak karena kakek ku masuk UGD jadi kami panik dan langsung terbang ke Jepang dengan pesawat pribadi kami.

Setelah sampai yang mengingatkanku kalau lupa memberi kabar adalah ibuku dan langsung menyuruhku untuk mengirim pesan tapi mengingat kamu tidak mempunyai handphone jadi aku memutuskan untuk mengirim surat.

Kau tau aku sangat gelisah, aku sangat takut kalau surat itu tidak sampai kepadamu jadi cepat kirim jawaban ya , kalau kamu sudah memiliki handphone catat nomorku. 681xxxxxxxxx.

Dear: Leo

————————surat selesai.

Miya mengerti kondisi mereka jadi ia tidak marah lagi, dan ia sangat berterima kasih karena sudah diingatkan Leo kalau ia harus beli handphone agar lebih mudah berkomunikasi.

1 Bulan kemudian

Pertemanan Miki dan Miya sangat erat sampai orang lain mengira mereka adalah sepasang kekasih. Miki juga membantu Miya menghindari pembulian dari kakak kelas.

Hari ini firasat Miya mengatakan bahwa Leo akan kembali jadi ia sangat takut dengan Leo karena gosip antara Miya dan Mikihiko yang tidak benar.

Miya tahu Mikihiko jatuh cinta kepadanya tapi ia bingung apalagi ditambah Leo yang Miya kira latar belakangnya tidak semudah yang ia bayangkan, bagaimana Miya tahu? Miya menghack latar belakang Leo dan Mikihiko tanpa diketahui sang empu.

Karena bingung Miya memutuskan untuk bersikap seolah ia tidak peka tapi ia malah keterusan sampai kepekaannya tumpul. Hari sudah mulai sore dan Jam Pulang sudah berbunyi, Miya dan Miki memutuskan untuk pergi ke game center.

Karena terlalu asik sampai tidak memperhatikan sekitar,mereka bermain hampir semua permain yang ada.

Disisi Lain

Leo sudah pulang dari Jepang dan dia berniat jalan-jalan terlebih dahulu sebelum menemui Miya, ia tertarik dengan game center yang sangat ramai pengunjung didepan sana.

Setelah masuk ia sangat terkejut melihat Miya dengan orang yang tidak ia kenal tertawa dengan bebas, entak kenapa Leo merasa cemburu akhirnya ia mendekati Miya dan pemuda disampingnya.

Kembali ke situasi Miki dan Miya

Puk

"Miya apakah itu kamu" sebuah tepukan membuyarkan fokus Miya terhadap game didepannya, Miya sangat terkejut saat melihat Leo dibelakangnya.

"Miya siapa pemuda ini?" tanya Mikihiko penasaran

"oh iya perkenalkan ini teman pertamaku Leo dan Leo ini temanku selama kamu pergi namanya Mikihiko ia juga dari Jepang sama denganmu" jelas Miya.

Karena tidak ingin terjadi kesalah pahaman Miya memutuskan mengajak Leo dan Mikihiko untuk bermain basket. Leo dan Mikihiko memecahkan rekor tercepat karena keasikan sampai kartu gamenya sudah diganti pegawai berkali kali. Miya izin kepada Leo dan Mikihiko untuk pergi ke toilet.

"Leo, Miki aku ke toilet dulu ya"kata Miya

"ok/hm' jawab mereka serempak meskipun dengan jawaban berbeda.

Miya berlari kecil menuju toilet game center sampai ia tidak melihat didepannya ada seseorang akhirnya mereka tertabrak, Miya meminta maaf berulang kali lalu langsung pergi ,meskipun terkesan tidak sopan tapi Miya tidak punya pilihan lain karena ia sudah tidak bisa menahan panggilan alamnya.

5 menit kemudian Miya kembali ke Leo dan Mikihiko yang sudah menukarkan tiket gamenya dengan hadiah, mereka pulang dengan perasaan bahagia bahkan Miya melupakan kejadian tadi di toilet.

Mereka mampir di restoran milik ibu Leo karena kata Leo ada yang ibunya ingin bicarakan dengan Miya, alhasil disinilah mereka sekarang 'restoran Jepang'.

"tante apa yang ingin bibi katakan kepadaku?" tanya Miya

"tante sudah menyiapkan sebuah rumah dekat dengan sekolah kami dan tentang barang-barangmu sudah tante pindahkan ke rumah yang baru jadi maafkan tante yang masuk rumah kamu tanpa izin" jelas Ibu Leo.

"sebenarnya tante tidak usah sampai membelikanku rumah aku jadi tidak enak" ucap Miya bersalah.

" Tante ikhlas kok membantu Miya karena Miya sudah saya anggap seperti putriku sendiri" ucap ibu Leo dengan tulus.

Miya hanya bisa menghela napas pasrah, lalu ia menerima pemberian ibu Leo, sebenarnya ibu Leo ingin mengantar Miya melihat- lihat rumah barunya tapi Miya langsung menolaknya dengan lembut dan memutuskan Leo saja yang mengantarnya dengan ditemani Mikihiko.