Selama dua hari Risty tidak datang ke kampus dan Young Mi ingin menjenguknya dengan yang lain.
"Bo Na kamu saudaranya Ristykan?" Tanya Minyuk sang pacar.
"Iya oppa." Jawab Bona dengan sedih.
"Kenapa kamu tidak menjengguknya?" Tanya Minyuk heran.
"Aku takut menganggunya. Lagi pula kesana kami tidak ada mobil, oppa tahu sendiri Papa selalu menyediakan kami supir." Jelas Bo Na.
"Baiklah hari ini oppa akan mengantarkan kalian." Ucap Minyuk kepada pacarnya itu.
"Tapi mobil oppa hanya muat berdua." Ucap Bo Na cemberut.
"Oppa akan ajak JB, kalian tahu dia itu paling tidak suka bergosip seperti yang lainnya." Jelas sang kekasih.
"Lita dan JB juga sudah saling mengenalkan." Diliriknya kembarannya itu.
"Iya waktu itu dia tidak sengaja nolong aku dari penguntit." Jelas Lita kepada Lina.
"JB sini sebentar..." Panggil Minyuk.
"Ada apa?" Disamperinya sahabatnya itu dan diliriknya Lita. "Hai Ta..." Sapa JB.
"Hai JB..." Balas sapa Lita.
"Mereka akan menjenguk An An tapi mereka tidak mempunyai kendaraan jadi apakah kamu keberatan mengantar Lita dan yang lainnya?" Tanyanya dengan menggunakan kata Lita di awalnya.
"Tentu saja tidak." Dia menaikkan bahu. "Jadi kapan kita berangkatnya?" Tanya JB dengan datar.
"Sekarang." Ucap ke empat anak perempuan itu.
"Baiklah." Balas JB dan minyuk berbarengan.
Mereka pergi dan di ikuti oleh banyak orang yang mereka menghilang di dalam hutan dan saat mereka masuk ke sepuluh anjing itu mengenali bau Young Mi dan Bona. Yang lainnya kaget melihat anjing yang tingginya sama seperti mereka.
"JB takut." Peluk lita ketakutan.
"Jangan takut ada aku." Ucap JB menenangkan.
"Hallo Hanz..." Sapa Bona dengan dengan mengelus-elus moncong Hanz. "Kamu sudah terlihat tua ya." Tawanya membuat Hanz mengeluarkan giginya membalas senyum Bona.
"Eh ada Nona Bona dan Nona Young Mi." Sapa Sunghi dengan senyum.
"Paman Sungih." Sapanya dengan memberisalam dan yang lain ikut membungkuk. "Apa kabar? Lama tidak bertemu Paman."
"Apa Nona muda sudah tahu anda akan menjenguknya?" Tanya Sunghi.
"Tidak Paman, kami ingin memberikan kunjungan special untuknya." Sunghi tahu kalau dia tidak berbohong. "Paman, ini Lina, Lita, JB dan pacarku Minyuk." Jelas Bona satu persatu.
"Saya Park Sunghi, yang menjaga kediaman ini dan di temani ke sepuluh binatang kesayangan Nona muda." Jelas Sunghi.
"Mereka sudah besar-besar ya..." Ucap Bona kagum melihat ke sepuluh binatang tersebut.
"Iya Hanz, Zeda, Arca, Ulu, Dada, Ika, Ida, Ducke, Hachi, dan Zick sangat cepat tumbuhnya dan sudah sebesar ini." Ucapnya bangga kepada sepuluh anjing itu.
"Kami ingin menemui Risty, sekarang dia dimana Paman?" Tanya Young Mi.
"Nona muda sedang di taman tercinta, biar kalian cepat sampai kesana, silahkan kalian naik ke atas punggung mereka." Jelas Sunghi dengan menatap anjing kesayangan majikannya tersebut.
Arca langsung mendekati Young Mi, Ulu mendekati Lita, Dada mendekati JB, Ika mendekati Lina, Ducke mendekati Minyuk dan Zeda mendekati Bona.
"Ternyata mereka yang memilih kalian, Nona Bona... Zeda masih mengingatmu dengan baik." Tatap Sunghi dengan bangga kepada Zeda.
"Zeda si anjing kesayanganku..." Dipeluknya Zeda dengan erat.
"Kalian naiklah dan berpegangan erat pada leher binatang itu agar tidak jatuh." Jelas Sunghi kepada teman-teman dari Bona. "Anak-anak pintar, antar Nona dan Tuan muda ini menemui Nona muda kalian sekarang juga."
Anjing-anjing itu lari dengan sangat kencang dan mereka memeluk erat si anjing itu dan mereka sampai di taman belakang. Hanya Bona yang menikmati perjalannan singkat tadi. Risty pergi menghampiri kawanan anjing itu dan semuanya nunduk dan yang lain dapat turun dari punggung anjing itu.
"Terima kasih teman-teman, kalian sudah mengantar temanku sampai disini dengan selamat." Ucapnya dengan bangga kepada peliharaannya itu. "Hanz kamu bisa pergi dengan kawananmu untuk berjaga-jaga." Perintah Risty kepada peliharannya yang bisa di bilang kepala dari kawanan anjing tersebut.
Anjing itu menggonggong dan pergi begitu saja dengan kawanannya dan yang lain masih syok dan Bona dengan Young Mi yang tidak kaget akan hal barusan.
"Kenapa kamu tidak masuk?" Tanya Young Mi dengan cemberut.
"Maaf..." Ucap Risty tulus. "Kata pakar spikolog aku harus banyak menenangkan diri, aku tidak bisa diajak beradu mulut." Jelas Risty dengan jujur dan tanpa di tutupi. "Tapi terima kasih telah menjenggukku." Risty tersenyum tulus.
"Jadi kamu anak Selvator itu?" Tanya Lina dengan kaget.
"Iya Lina, aku Risty Handayani Selvator, nama korea yang di berikan oleh Ibuku adalah Lee An An." Jelas Risty dan di liriknya JB dan minyuk. "Kalian?"
"Bo na meminta sang kekasih Minyuk mengantar kita kesini, dan JB meminjamkan mobilnya karena Lita." Jelas Young Mi dengan nada yang sedikit cemburu.
"Aku juga iri..." Ucap Lina melihat keduanya berdekatan.
"Sudah-sudah..." Lerai Risty. "Bagaimana kalau aku mengajak kalian melihat isi rumahku sebagai tebusan rasa iri kalian?" Tawar Risty kepada teman-temannya.
"Setuju!!" Jawab kedua perempuan itu dengan semangat.
Risty menjelaskan bagian belakang dan mereka baru melihat lapangan untuk pacu kuda dan ada pantainya juga, dangan ruangan kaca yang dipenuhi tanaman dan buah-buahan yang belum pernah yang lainnya lihat dan kolam renang yang seperti design agak besar seperti menunjukkan kalau kolam renang itu adalah danau dari pohon-pohon yang ada di dalam rumah kaca itu. Dan kolam itu tepat di ujung dengan pemandangan laut dan semuanya melihatnya dengan terpukau. Dan mereka ke rumah besar, mereka melihat banyaknya buku-buku yang bisa dibaca dan raknya menjulang sampai ke atas.
Mereka melihat ruangan buat massage dan ada sauna dan zakuzi, lengkap dengan salon wanita dan pria. Ada ruangan buat baju-baju yang Risty punya dari berbagai type, yang lain liatnya dengan heran. Ada ruangan pameran khusus boneka yang di desain sangat cantik. Ada kolam renang yang lumayan lebar dan luas di lengkapi dengan tanaman sebagai pemanis.
Adanya kamar tamu yang berukuran luas dan tempat bermain seperti timezone di lantai bawah dan ada tempat untuk barberque dan ada ruangan buat ngegym.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka lagi ke lantai dua, kamar keluarga dengan ruang tamu di design dengan design Eropa terdapat ruangan room teather dan karokean dan mereka ke atas dan mereka dengan tabjuk melihat ruangan yang besar dengan design lapangan basket dan bulu tangkis degan ruangan seperti rumah kaca tapi mereka lihat seperti bagunan yang utuh. Dari atas juga mereka melihat hutan kecil dan rumah besar walau hanya 1/4 bagian dari rumah yang mereka pakai sekarang. Dan design tanaman yang tadi mereka lihat sangatlah berkelas.
Mereka semua syok hanya Bona yang tidak syok dan dia baru menyadari bahwa rumah ini sangat indah dan romantis.
"Kamu tidak merasa kesepian?" Tanya Lina dengan penasaran.
"Tidak Lina, semua orang disini sangat hangat dan bersahabat." Ucap Risty penuh syukur.
"Kamu kalau butuh apa-apa tinggal bilang sama aku dan datang kerumah bila perlu..." Ucap Bona memberika bantuan.
"Aku senang mengenalmu yang tidak memamerkan harta, tidak seperti wanita yang ada di kelas kita yang selalu memamerkan harta mereka." Jelas JB.
"Aku selalu di ajarkan untuk tidak sombong JB, oppa dan onie juga begitu." Jelas Risty.
"Aku tahu kok..." Jelas Minyuk. "Bona sangat sayang padamu, dia bersyukur karena kamu sudah mau keluar dari rumah besar ini." Ucap Minyuk senang menatap kekasihnya.
"Oppa bongkar kartu?" Rajuk Bona.
"Apa kamu akan menyetujui pendapat Youngdo?" Tanya JB penasaran.
"Kita lihat nanti kalau mereka tidak kebanyakan menghina orang lain akan ku pikirrkan." Ucap Risty menimang-nimang.
"Tapi aku ingin kemping di hutan itu Ty..." Pinta Bona.
"Jangan kamu paksa, jangan kamu dengar ocehannya dia yang tidak masuk akal." Pinta Minyuk pada Risty.
"Aku sudah tahu itu kok..." Senyum Risty melebar.
"Nona muda, mau makan disini atau di meja makan?" Tanyanya menawarkan.
"Kami akan makan di meja makan dan 10 menit lagi kami akan ke sana." Jelas Christy.
"Ayo kita makan, sudah lama aku tidak makan masakan Bibi Milka. Ayo guys..." Bona sudah lari kebawah.
Mereka makan sore di rumah Risty dan mereka menyukai masakan Bibi Milka. Mereka bercerita mengenai rumah dan Risty yang jadi buat pusing kalau sudah ngambek.
Mengenai Risty yang sangat suka masak cake, suka mengurus pohon tanamannya yang dibelakang sendirian, mengurus kudanya, ke sepuluh anjing bersaudara.
"Dari kesepuluh anjing itu yang mana paling Christy sayang?" Tanya JB penasaran.
"Nona muda sangat sayang dengan ke sepuluh anjingnya..." Jawab Milka dengan sejujurnya. "Hanya saja ada dua peliharaannya Nona yang tidak mau kalah."
"Pasti Hanz dan Hachi?" Tebak Bona.
"Iya Nona, Nona Bona sudah lihatkan waktu kecilnya mereka yang ingin bermain denga Nona muda dan yang lainnya saat itu masih belum lahir." Milka mengingatkan kejadian waktu itu.
"Iya, gigi mereka berdua yang udah tajam menarik kedua tanggan Risty." Ucap Bona dengan tawa.
"Aku sangat menyayangi mereka berdua, aku tidak ingin mereka berdua bermusuhan dan aku selalu adil dalam memberi kasih sayang ke mereka." Jelas Christy.
"Tadi mereka telah memilih loh Ty." Ucap Bona senang. "Oppa dapat Ducke."
"Ducke anjing yang pandai." Imbuh Bibi Milka. "Dia yang jadi penengah disemua anjing, anjing itu akan memilih sesuai dengan karakter kalian masing-masing." Jelas milka dengan melihat kebiasaan peliharaannya tersebut.
"Ya." Sahut Risty setuju. "Sisa tiga peliharaanku yang belum memilih. Ida si genit, Zick si paling gengsi dan Hachi yang paling dingin dan sangat protective." Ucap Christy.
"Sudah malam, sebaiknya kalian pulang." Pinta Milka dengan sopan. "Tidak baik gadis-gadis kaya kalian pulang terlalu malam."
"Iya Bibi Milka, kami akan pulang sekarang." Jawab Young Mi setuju. "Bi, akan aku antar mereka dengan Hanz, aku juga tidak akan pulang lama kok." Jelas Risty kepada sang Bibi.
"Bibi, kalau begitu kami pamit dulu..." Ucapnya sungguh-sungguh. "Dan terima kasih atas hidangan yang istimewa ini." Minyuk menunduk mengucapkan terima kasih dan di ikuti oleh teman-temannya yang lain.
"Hati-hati." Ucap Milka kepada semua anak-anak itu.
Risty antar mereka sampai melewati hutan dan menemukan jalan raya, sehabis itu dia pulang dan langsung istirahat.
Next Chapter