Turun dari pesawat keduanya langsung disambut oleh Dante. Keduanya dibimbing memasuki mobil mewah menuju sebuah tempat yang sangat indah yang akan membuat Calista berdecak kagum.
"Kita mau kemana sih?" Nada suaranya terdengar lirih berirama hembusan nafas lelah karena Darren masih saja enggan memberitahunya.
"Bersabarlah sayang. Sebentar lagi kita akan sampai dan kau tidak akan pernah menyesal pernah datang ke tempat ini."
"Terus saja main teka teki." Sembari beringsut menjauh namun tertangguhkan oleh cekalan tangan kekar pada pinggangnya. "Jangan jauh - jauh sayang." Lalu menariknya mendekat. Bersamaan dengan itu menyandarkan kepalanya pada pundak ramping.
Calista tersentak dengan perlakuan Darren yang menurutnya berbeda. Darren bersikap sangat manja seolah moment seperti ini adalah untuk yang terakhir kalinya.
"Ada apa, hum?"