Tanpa Matius tahu saat ini Kiara telah mengikuti Bramantara menuju kantin rumah sakit. Di sana sudah ada Calvino dan satu orang laki – laki yang usianya tak jauh beda dengan Bramantara, lelaki itu adalah Beni.
Itu kan Calvino, Kakak nya Calista. Jadi, Kakak nya Calista kenal juga dengan Pak Bramantara. Yes, ini berarti kesempatanku. Aku bisa minta bantuan Kakak nya Calista untuk merekomendasikan ku supaya bisa jadi tim suksesnya Kafeel Group. Batin Kiara sembari mengulas senyum senang. Setelah itu ia melenggang dari sana karena saat ini bukan waktu yang tepat untuk berbicara dengan kakak nya Calista.
"Makanlah Mas. Tidak baik membiarkan perut mu dalam keadaan kosong." Saran Beni.
"Bagaimana aku bisa menelan makanan ini, Ben. Putri ku belum sadar dari koma."
"Tapi kan Calista sudah di pindahkan ke ruang perawatan Mas."