Oh, sinar pagi sudah tersenyum rekah memancarkan kilauanya yang tampak menyilaukan mata akan tetapi Calista, dia masih saja bergelung ke alam mimpi. Barulah ketika terdengar dering ponsel dia terbangun. Siluetnya membeliak sempurna melihat nama yang tertera pada layar ponselnya. Bersamaan dengan itu menegakkan duduknya menyapa seseorang diseberang telepon. "Hai, Len." Berpadukan suara khas bangun tidur.
"Oh, c-mon jam berapa ini?"
"Ada apa menghubungiku?" Tanyanya dengan malas - malasan.
"Hai, seperti inikah caramu menyambut kedatanganku ini, beb!" Dengan suara meninggi hingga Calista pun mendengus kesal. Akan tetapi rasa kesalnya itupun bergantikan dengan kebahagiaan ketika pintu kamarnya terbuka menampilkan seseorang yang sangat dia rindukan.
"Lenata ... " Berpadukan kedua tangan yang direntangkan menyambut kedatangan sahabat sekaligus calon kakak iparnya ini. Tanpa dapat ditutup - tutupi lagi wajah Calista menyirat raut bahagia.