Satu kebodohan kecil yang di sepelekan bisa saja menjadi bumerang di kehidupan Leonard nantinya. Selain perusahaan di ambang kehancuran begitu juga dengan benih yang bertaburan di rahim Casandra. Tidak hanya Casandra tapi juga di rahim Calista.
Aaarrgghh, jerit kesakitannya. Terhimpit di antara frustasi dia tinjukan tangannya ke dinding berulang kali hingga darah segar merembas melalui sela jari. Rasa perih akibat kulit sobek tak sepadan dengan kesakitan yang dia rasakan saat ini.
Di lajukannya mobil dengan kecepatan tinggi membelah sepanjang jalan tol menuju kota Bali. Kali ini Leonard benar - benar ingin sendiri. Dia butuh waktu untuk menenangkan diri.
Alan yang datang ke kantor Leoca sangat di kejutkan dengan berita yang Anita sampaikan bahwa untuk sementara waktu Leonard tidak ngantor karena ada urusan di luar kota.
"Selain itu apakah Pak Leo menitipkan pesan buat saya?"
"Tidak Pak."
"Ya sudah kalau gitu bawa kemari semua dokumen dan juga jadwal meeting."