Menghilangnya Austin dari mansion semakin memupuk rasa curiga di hati Darren bahwa rekan bisnisnya itulah yang sudah berbuat hal keji terhadap calon istrinya.
"Kenzie!" Bentaknya berpadukan sorot mata nyalang.
"Iya, Sir. Saya di sini." Darren langsung menolehkan wajahnya berpadukan tatapan yang siap membelah tubuh Kenzie saat itu juga. "Temukan Austin dan bawa ke hadapan ku, sekarang!" Ucapnya dengan dada naik turun menahan amarah yang siap meledak.
"Baik, Sir. Saya permisi." Sebelum melenggang dari hadapan Tuan nya lebih dulu membungkukkan badan sebagai salam hormat.