"Zafran! Kurang ajar banget kamu jadi anak!" Teriak Dinda membuat Zamdan menutup kedua telinga. Suara Dinda ketika menjerit itu cempreng banget, sehingga cukup membuat telinga terasa sakit. Zamdan pun sampai memejamkan kedua matanya juga.
"Maaf, Ma, Pa, bercanda!" Sahut Zafran tak kalah serunya. Dia dan kedua temannya segera berlari untuk mengambil sepeda motor di garasi sebelum Dinda semakin marah-marah karena bisa bahaya kalau Dinda marah-marah di pagi hari.
Ketika sampai di garasi, mereka bertiga mengambil motornya masing-masing lalu langsung menancapkan gas. Pada saat itu, Zafran hampir saja terjatuh karena terlalu buru-buru. Kedua temannya bukannya khawatir, tapi malah tertawa bahagia.
"Rasain tuh, sama orang tua nggak ada sopan santunnya sih, jadi kena karma kan, hahahaha," kata Dirga. Dia paling bahagia kalau melihat temannya kesusahan ketika menghadapi masalah kecil, meskipun nanti pada akhirnya akan menolong. Prinsip dia itu tertawa dulu baru menolong.
