Zamdan menepuk jidatnya. Entahlah didikan dirinya itu benar atau tidak karena secara tidak langsung dia mendidik kedua anaknya dengan cara menjadikan uang sebagai penguasa. Dia takut kalau suatu saat nanti anaknya akan terus menggunakan uang sebagai penakluk orang lain.
Jika Zafran yang tingkahnya seperti itu maka Zamdan tidak akan mempermasalahkan karena dia sudah besar dan tentunya pahan batasan mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Nah, Zimmi masih kecil dan omongannya polos. Zamdan takut kalau suatu saat nanti Zimmi hanya dimanfaatkan secara besar-besaran oleh orang lain.
Bukannya Zamdan tidak mau berbagi ataupun takut hartanya habis. Bahkan dia sangat senang berbagi kepada orang lain. Masalahnya, Zamdan hanya takut jika Zimmi tidak memiliki teman yang benar-benar menerima apa adanya. Dia takut kalau teman-temannya hanya pura-pura baik demi mendapatkan apa yang dirinya mau.
