Reflek kedua mata Rendi membulat sempurna. Dia tidak menyangka jika Arini akan mengusir dirinya. Rendi menggelengkan kepala dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca. Tiba-tiba dadanya terasa sesak ketika mendengar kenyataan ini.
Impian bertemu dan berlama-lama dengan Zea runtuh begitu saja. Andai mereka tahu bagaimana rasanya sakit yang Rendi rasakan. Dia sangat kecewa atas keputusan Arini. Padahal masalah ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Rendi juga menyadari bahwa hari semakin malam maka waktu jam besuk pun habis. Namun, jika Arini mengenali security tersebut, seharusnya dia bisa mengajak kompromi dengannya, bukan malah menyuruhnya untuk mengusir begitu saja.
Rendi menatap Dian berharap mendapatkan bantuan darinya. Sejak tadi, Dian tidak memihak siapa pun. Oleh karena itu, harapan Rendi sekarang cuma ada pada Dian.