*lanjutin kebeoan keluarga Flanders*
"Kamu udah punya pasangan rel?" Ucap mom
"Iya kak lo udah dapet cewe bulenya?" Timbrung gue kepo
"Hehehe adadehh pokoknya varel dulu yang dilamar, jangan anak kecil ini dulu" seraya menunjuk gue.
"Siapa yang anak kecil yeee, eh cantik ga calonnya? Kenalin dong"
"Ogah ntar lo ambil lagi"
"Apa daddy mengenalnya rel?"
"Hmm ntahlah apa dad pernah mendengar nama Niasya mense audriel?"
"Niasya?" Sahut aqila tiba tiba. Semua langsung melihat aqila dengan tanda tanya.
"Eh maaf mendengar nama sahabatku disebut jadi reflek" ucap aqila nyengir
"Sahabat? Kau sahabatnya?" Dijawab aqila dengan mengangguk
"Daddy belum pernah mendengarnya. Jadi kapan kamu mau dilamarkan?" Aqila dengan telaten menyusun cake dan bukaan diatas meja, tentu saja Arkan sok sok bantuin ๐
"Hmm liat nanti deh"
"Apa dia secantik aqila kak? Apa dia cewe bule?"
"Bule?" Aqila menimpal
"Iya, kak verel itu katanya mau Cari cewe bule di NY"
"Hahahaha" suara aqila dan kak verel berbarengan membuat ketiga orang didepannya bingung
"Kenapa?" Ucap Arkan tak terima
"Jadi kk toh yg dimaksud niasya"
"Emang dia bilang apa?"
"Dia bilang, dia punya pacar sekarang di NY, dan awal dia deket sama kakak Karena kk bilang kk mau Cari cewe bule dan niasya pengen Cari cowo bule" dan tawa Arkan dan mom memecah ruangan aqila lagi.
"Jadi gadapet bule lu kak? Kesian amat wkwkwk"
"Diem lu brisik"
"Mom juga berisik dong?dad....mom berisik ya?" Ucap Mom sok sedih
"Mom bukan git-"
Allahuakbar..... Allahuakbar
"Buka dulu yuk semua..."
Setelah berbuka datenglah delivery aqila, Aqila sengaja memesan MCD supaya tidak kelaparan juga, Karena dia sudah sangat sangat kelaparan sekarang ini huhuhu maafin bunda ya nak
"Ah sudah datang, maaf ya aqila memesan ini Karena aqila tidak tau harus membeli apa hehe"
"Iya gpp kok nak, MCD semua kan suka dan gampang mesennya" ucap mom pengertian.
"Sayang kok ga makan cakenya? Ah kamu udah bosen yah?" Yang ditanya malah diem ngeliatin cakenya Arkan malah -_-
"Mau makan punyaku lagi?" Aqila hanya mengangguk. Dan Arkan langsung mengambil punya aqila dan memakannya. Dan drama ini diliatin mom dad sama kak verel dengan cengo.
"Lagi?" Ucap mom
"iya, kemaren waktu arkan buka disini si Aqila maunya makan punya Arkan mom, oiya kamu kenapa sih sebenernya?" yang lagi diomongin malah salting
"em hehe abis bu Arkan kalo makan bikin ngiler"
"cuman Arkan doang?"
"em? gatau deh baru Arkan sih yang makannya enak banget gitu bu hehe"
"hmm, kaya tante waktu dulu, pas hamil Arkan tante selalu pengen makan dari piring yang sama sama om"
"iya, sampe sampe om cuman makan biskuit aja harus potekan sama tante, pusing om jadinya"
"hihihi coba ah sama Arkan, kan MCDnya bareng yah hehe" si Arkan malah cengo bego -_-
"woi dek sadar ebuset" jawab kak verel sambil menoyor kepala Arkan
"tan om kak makan yuu Aqila laper hehe" ucap Aqila nyengir sambil menata makanan diatas meja.
"yuk yuk gue juga udah laper nih dek" yang jawab malah kak verel, dan itu membuat Arkan dilangkahi -_-
"Oiya kan kamu pulang sama verel ya,mom sama dad mau belanja dulu"
"yah momm Arkan kan mau bedua sama Aqila, kenapa ada kak Verel sih"
"Ya mau gimana lagi?"
"kannn mau" ucap Aqila motong mulainya pertengkaran anak dan ibu didepannya
"ha?" Arkan yang mau menyuapkan makanannya terhenti dengan perkataan aqila
"Kok kamu mirip banget sama Tante sih aqila"
"Eh? Kenapa tan? Abis enak kalo liat Arkan makan. Jadi pengen yang punya Arkan" ucap aqila hampir menangis
"Iya iya, makan berdua aja gimana? Atau mau dicuapin?"
"Eww suara lo menjijikan kan geli gue dengernya"
Huaahahahaha
"Sepertinya lamaran om bisa lebih cepat jawabannya, aqila?"
"Eh? Itu masih aqila pikir pikir deh om hehe tapi kalo urusan makan harus nomor satu ๐"
"Eishh anak muda jaman seiaranggg" ucap mom geli sendiri.
Setelah makan mom dan dad pamit belanja, dan tinggallah kedua orang ini diruangan aqila.
"Kak lu pegi kek ke mana gitu gue mau sama aqila beduaan"
"Ga kak kk sini aja " sambil merilik tajam Arkan
"Jadi nyamuk aja dah gue, daripada pulang jalan kaki"
"Oiya kak aku udah telpon niasya katanya mau mampir, dia besok mau pulkam soalnya"
"Beneran?demi apa? Kok dia gabales chat gue sih "
"Lagi di jalan kali kak tungguin aja"
"Sayanggg trus aku gimana donggg?"
"Sayang sayang palelu peang "
"Yeeee dasarr, giliran makanan aja jadi baek. Sekarang mah balik lagi kejamnya"
"Masih untung ga gue usir lu"
"Ish jahat banget sih"
Tok tok
"Aqila, ada temennya tuh"
"Oiya? Suruh masuk aja bu"
"Silahkan non"
"Sayanggg" ucap perempuan yang baru memasuki pintu
"Iiiih yang disapa bukannya sahabatnya dulu gitu" ucap aqila bete, dan selanjutnya malah pipi aqila yang dicium gemas sama arkan.
"Arkannn"
"Abis pipina lucu,gembung hahaha"
"Aqilaaaa gue kangen banget sama loooo" niasya memeluk sahabatnya ini.
"Aku gadipeluk juga nih?" Ucap kak verel tak mau kalah
"Hehe kamumah bisa ntar"
"Sayang, kenalin ini Ade aku. Yang sering aku omongin"
"Ngomongin apaan lu? Yang engga engga ya?"
"Engga kok, Arkan kan?" Niasya menjabat tangan Arkan
"Iya"
"Oiya kak gue kaget loh pas kak verel nyebut nama kk"
"Oya? Kapan?"
"Tadi, jadi tuh ceritanya....." Dan mengalirlah cerita berbagai macam.
*21:00*
Sebenarnya bukan mau aqila, tapi Karena kehamilannya ia tak kuasa menahan kantuk. Dan tertidur di Dada Arkan, sedangkan Arkan malah menyukainya. (Cari kesempatan aja Sih arkan๐)
"Kak balik yok kasian nih cewe gue udah tidur"
"Tumben si aqila tidur Jam segini"
"Kecapean mungkin"
"Sya kamu bawa Mobil kan?"
"Engga aku tadi naek gojek biar gamacet"
"Yaudah pake Mobil lo ya kan sekalian nganterin aqila sama nia"
"Selaw, tapi lu yang nyetir yak?"
"Hm, yuk sya"
Arkan menggendong aqila ala bridal dengan sangat hati hati, jantungnya memompa cepat ketika dia melihat bibir sexy aqila yang sangat menggiiurkan. F*ck bahkan dia tidur aja sexy man!!!! Ini gue yang udah kelamaan gamain sama cewe apa emang aqila yang.... OK cukup!
"Yaelah kan gausah liatin aqilanya sampe mupeng gitu kali"
"Apaan sih kaga"
"Ah masasih?"
"Eh non aqila kenapa?" Ucap salah satu pegawai yang mau menutup toko
"Gpp kok dia cuman tidur"
"Ohh, oiya Mari soalnya mau ditutup tokonya"
"Makasih"
Setelahnya Arkan dengan setianya menjadi sandaran bagi aqila dan sesekali menimbrung omongan kknya.
"Eh nyong lu tau rumah aqila?"
"Aku sebenernya tau tapi rumahku lebih deket jadi gabisa ngasih tau percisnya" timbrung nia
" wkwk coba telponin sekertaris kantor Tanya rumahnya pak Aldebaran Moldovia"
"Oh sip deh"
Setelah kak verel menelpon sekertarisnya, ternyata rumah pacarnya kak verel lebih dekat jadi nganter niasya dulu.
"Hati hati ya bawa mobilnya, ada aqila tuh. Good night sister" pamit nia dengan aqila sambil mencium jidat aqila dengan sayang.
Ketika nia sama kknya turun, Arkan hanya memandangi wajah aqila, hatinya berdesir hangat seolah dirinya sudah menyatu dengan aqila. (Dari pada ngeliatin kk gue yg lagi romantisan kan mending liatin cewe gue yang lagi bocan,ya ga thor?) (Hm)
"kan aqila anteng kok tidurnya, gausah diliatin gitu juga kali"
"brisik lo buruan jalan"
"eh nyong lu kira gue supirlu"
"kakk pliss deh -_- "
Di depan rumah Aqila
"ini kan rumahnya? turun gih gue ga ikut yak"
"kak masa lu gitu sih bantuin gue jelasin sama bonyoknya aqilalah"
"gaah gue gamau ikutan"
"yaudah gue lama lamain biar lo ngebusuk di mobil"
"eh kampret, yaudah gue ikut"
Setelah menekan bel, muncullah kedua orang tua Aqila dengan muka cemas, karena anaknya belum pulang dan tidak bisa dihubungi. Dan ketika melihat Aqila digendongan seorang pria muka mereka lega bercampur penasaran.
"assalamualaikum tan om"
"walaaikumsalam anda siapa? kenapa anak saya bisa sama anda?"
"saya Arkan om, Arkan Flanders dan ini kakak saya verel. Tadi saya dan keluarga berbuka puasa di cafenya aqila, dan aqila tertidur"
"oh, anakya alkha"
"mari masuk dulu nak, dan nak arkan langsung bawa aqila ke kamarnya yu"
"oh iya tan"
Arkan meletakkan Aqila dengan hati hati dan menyelimutinya, membuatnya lebih terjatuh dalam kenyamanan tidurnya. Tak lupa Arkan mencium keningnya dengan sayang. Mami Aqila melihatnya dengan alis terangkat sebelah. Setelahnya arkan dan mami Aqila bergabung dengan kak verel dan papi aqila.
"Makasih ya kan, udah repot repot nganterin aqila"
"iya gpp kok tan"
"Om kami berdua pamit dulu ya, takut kemaleman"
"oh iya rel , salam buat mom sama dad kamu ya"
"iya om"
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Setelah kepergian kedua pemuda itu maminya Aqila menceritakan apa yang dilihatnya di kamar Aqila tadi, seketika raut wajah papi berubah menjadi garang. Papi tidak begitu menyukai Arkan karena tabiat playboy yang melekat pada dirinya, tapi tetap profesional yang membuat papi masih mau bekerja sama. Tapi tidak untuk aqila, bagaimana jika putrinya kenapa napa?putrinya patah hati? tapi bukan berarti dia langsung menentang hubungan keduanya jika memang terbukti arkan tidak playboy.Bagaimanapun seorang ayah akan selalu mendukung putrinya bukan?
*Aqila POV*
Flashback yang tadi~
Aku bingung kenapa setiap melihat arkan makan aku selalu ingin memakan makanannya. aaaa bagaimana inii anakku ngidam, dan ini tidak tertolong lagi. Karena terlalu kalut dengan pikiranku, ternyata aku daritadi ngeliatin arkan dengan wajah mupeng.
"Mau makan punyaku lagi?" Aku hanya mengangguk girang dan Arkan dengan senang hati memberikannya. Ahhh lope lope deh sama arkan *eh. Arkan sendiri langsung mengambil punyaku
"Lagi?" Ucap momnya arkan
"iya, kemaren waktu arkan buka disini si Aqila maunya makan punya Arkan mom, oiya kamu kenapa sih sebenernya?" -aduh gimana nih harus bilang apa, masa aku bilang aku ngidam kan aaa-
"em hehe abis bu Arkan kalo makan bikin ngiler" ucapku salting
"cuman Arkan doang?"
"em? gatau deh baru Arkan sih yang makannya enak banget gitu bu hehe"
"hmm, kaya tante waktu dulu, pas hamil Arkan tante selalu pengen makan dari piring yang sama sama om" wah bisa samaan gini sama momnya arkan
"iya, sampe sampe om cuman makan biskuit aja harus potekan sama tante, pusing om jadinya" kerjain arkan seru kali ya
"hihihi coba ah sama Arkan, kan MCDnya bareng yah hehe" si Arkan malah cengo bego ngeselin ish
"woi dek sadar ebuset" jawab kak verel sambil menoyor kepala Arkan, emang enak yeee
"tan om kak makan yuu Aqila laper hehe" ucapku nyengir sambil menata makanan diatas meja.
"yuk yuk gue juga udah laper nih dek" yang jawab malah kak verel, dan muka si arkan malah cemberut, yaelah -_- gitu aja cemburu
Skip bagian ketemu Niasyanya
*21:00*
Sebenarnya bukan mauku, tapi Karena kehamilanku dan abis makan, rasanya ngantukkkk banget dan aku gatau tiba tiba arkan meluk aku dan senderan di dadanya. Lama lama aku tidur di dadanya nih duh nyaman banget lagi. Dan tidak sampai 5 menit aku sudah ter...ti...dur