Sementara itu, beberapa jam sebelumnya di tempat yang berbeda, ada sepasang suami istri sedang memohon keringanan hukuman untuk anak yang dikurung oleh suaminya sendiri.
"Memangnya anak kami salah apa, Arya?" mama Rika memberanikan bertanya kepada menantu diatas kertasnya.
"Dia.... membunuh calon istriku." Arya menggemeretakkan rahang kokohnya memendam emosi. Rika terkejut dan menutup mulut dengan kedua tangan.
"Tidak mungkin, anak kami memang dimanjakan tapi tidak mungkin sampai membunuh." Rika menggeleng-geleng kepalanya.
"Pak Wisnu, bawa dia kesini!"
"Baik pak."
Asisten yang selalu setia berdiri disamping sang majikan, berjalan menuju kamar dimana terdapat seorang wanita yang berteriak-teriak meminta keluar.
"Mama papa, tolong Shelly." Shelly langsung menubruk sang ibu yang duduk bersisian dengan sang ayah.
"Shelly, kamu baik-baik saja nak?" Mama Rika membelai rambut acak-acakan sang anak dan air mata yang jatuh berderai di pipi putihnya.