"Ardi, aku ingin menjenguk papa dan mamanya Arya dirumah sakit sekarang. Secepatnya aku kembali." Thomas teringat Wienatha yang belum sempat di jenguknya.
"Siap tuan. Saya akan panggilkan supirnya terlebih dahulu untuk ke lobi." Jawab Ardi.
Perjalanan dari kantor Thomas menuju rumah sakit tempat dimana Winatha dan Alice dirawat cukup jauh, ditambah lagi kemacetan kota Jakarta yang seolah tidak ada habisnya dari pagi hingga pagi lagi. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Thomas sudah merasakan ada mobil yang membuntutinya di belakang. Supir yang menemani perjalanan Thomas, dimintanya untuk melewati jalanan sepi pinggir kali yang jauh dari rumah penduduk.
Sebuah senjata laras pendek jenis Desert Eagle digenggamnya, memiliki pamor yang mendunia akan kemampuan mematikannya. Kalau biasanya pistol lain hanya seperti menusuk saja, Desert Eagle mampu membuat obyeknya tertusuk dan meledak. Daya hancurnya memang gila dengan sematan peluru 325 gram-nya.
