"Ehem, sayang. Kalau kamu tidak berhenti mentertawakanku, aku akan robek bajumu disini menjadi tak terkira banyaknya sekarang juga dan aku tidak keberatan kalau kita harus bercinta didepan banyak orang." Bisik Thomas yang membuat Dinda sontak terdiam dan mengatupkan bibirnya.
"Sayang, hentikan leluconmu. Aku tidak keberatan menciptakan badai seperti yang semalam kita lakukan hingga tengah malam, disini di rumah orang lain." Dennis berbisik pelan di telinga sang istri. Desia terdiam seketika dan melanjutkan makannya.
Kedua wanita itu pun sarapan dengan hening, beda dengan beberapa menit yang lalu.
Acara makan berakhir damai. Kedua presdir itu berjalan menuju ruang baca Thomas. Sementara para wanita sibuk dengan menyuapi anak mereka masing-masing untuk sarapan.