"Oke, dan aku ingin menemani dirimu kemana saja mulai saat ini. Katakan YA atau aku tidak akan menerima posisi sebagai asisten." Kini Thomas yang mengancam Dinda.
"Tanpa kamu minta pun aku akan mewajibkanmu mengikuti aku kemanapun." Jawab Dinda. Huh, bilang saja kamu cemburuan, batin Dinda berkata.
"Okay, jadi mulai kerjanya hari ini saja ya. Aku akan menemanimu ke kantor polisi." Ujar Thomas.
"Oh, okay, baguslah. 1 jam lagi kita berangkat. Aku perkenalkan kamu sama Alex kalau begitu. Eh tapi tunggu dulu, namamu siapa?" Dinda menaruh kembali gagang telpon yang tadinya ingin menelepon Alex.
"Hmm... Javier. Bagaimana?" Thomas memutar mata hitam palsunya sebelum memutuskan sebuah nama.
"Okay, terserah kamu saja." Ujar Dinda. "Alex, keruanganku sekarang." Cara Dinda meminta bawahanya membuat Thomas tersenyum dan itu dilihat Dinda.
"Kenapa kamu tersenyum? Ada yang salah?" Dinda memicingkan matanya.