"Ohh, ada alasan untuk saya mengatakan itu pada nyonya Dinda?" Wisnu bingung dengan keputusan tiba-tiba dari bosnya.
"Bilang saja, aku sudah mendapatkan persetujuan dari bang Bima. Kalau dia masih tidak percaya, suruh telpon aku saja."
"Baik tuan." Kadang tuan, kadang pak, kadang bos. Ahh suka-suka kamu sajalah Wisnu, batin Arya.
Sambungan langsung internasional itupun terputus. Atau lebih tepatnya diputus dari negeri paman Sam.
Wisnu sudah menyelesaikan makan tengah malamnya. Dia pun merapihkan kembali meja makan dan kursinya. Piring dan gelas kotor dimasukkannya kedalam wastafel cucian piring. Besok sajalah aku bersihkan. Habis makan malah mengantuk. Namun Wisnu tidak ingin langsung tidur. Jadi, dia membuka laptopnya dan mengerjakan hal-hal yang ringan tanpa harus membutuhkan waktu untuk berpikir.
-----