"Sinta. Duduklah." Sinta, asisten pribadi Dinda yang diam-diam berkhianat karena sejak awal tidak suka pada Dinda yang menjadi perempuan satu-satunya di hati pria idamannya, Arya. Sinta menyukai Arya sejak dia menjadi salah satu karyawan Bima. Arya sering datang ke kantor abangnya sekedar mengajak makan siang atau ngobrol ringan. Disitulah Sinta mulai tumbuh benih-benih rasa suka padanya. Sayangnya, Arya tidak pernah memandang perempuan manapun meskipun saat itu dia masih belum bertemu kembali dengan Dinda.
Sinta melihat Gery menuang anggur dan minum sekali tenggak dan menuang lagi dan minum lagi, terus hingga 3 kali dia perhatikan. Perempuan itu memicingkan matanya. Apakah kontraknya tidak berjalan sesuai dengan rencana? Sepertinya tidak mungkin, presdir mereka, Dinda bukanlah perempuan yang teliti membaca dokumen, menurutnya. Jadi, tidak mungkin kontrak itu dibaca dan diganti kan? Batin Sinta.