"Saya suka dengan kinerja dokter disini. Dokter tidak pernah terlambat datang, selalu bersedia melakukan operasi kapanpun jam dibutuhkan, dan selalu mau membantu dokter lain apabila diperlukan untuk menggantikan tugas mereka sementara. Semua pasien disini pun 90% lebih memilih berobat ke dokter Arya." Senyum dokter senior yang sudah agak sepuh itu. Dokter yang masih semangat menjalankan profesinya meskipun sudah punya banyak cucu. Klinik yang dia bangun diperuntukkan untuk mendiang istrinya yang terkena penyakit kanker. Oleh karena itu klinik itu dinamakan dengan nama istrinya, Beth Clinic.
"Saya akan sering datang kesini ketika saya ke New York lagi. Kalau begitu, saya ijin untuk kembali keruangan ya dok. Sudah waktunya jam praktek." Arya berdiri dan menyempatkan diri menyalami sang pemilik klinik juga dokter senior alias profesornya tersebut.
"Oh ya silahkan, semoga dokter Arya mau berpikir .lang lagi sebelum benar-benar memutuskan untuk meninggalkan kami." Sahut dokter tersebut.