"Ini buatmu. Sebagai tanda kenang-kenangan dariku agar kamu selalu ingat akan kemurahan hatiku. Aku punya banyak jadi kamu jangan takut kehabisan. Sekarang kaliankeluar atau akan ada pertumpahan darah diruangan ini dan yang pasti bukan darah dari The Hitz!" Leo mengernyitkan alisnya mendengar ancaman dari seorang perempuan berani semacam Dinda.
"Apa ini?" Tanyanya
"Buka nanti kalau kamu sedang sendiri." Jawab Dinda sambil menaikkan alis dengan nada mengejek.
Leo menggemeretakkan giginya. Harga dirinya jatuh seketika oleh seorang perempuan.
"Jangan kira aku diam saja. Tunggu pembalasanku!" Leo berdiri dan hendak meninggalkan ruangan Dinda. ketika Dinda yang sedang setengah duduk bersandar di mejanya berkata, "Sebelum itu terjadi, pastikan kamu punya tempat untuk bermalam. Cih!" Dinda lagi-lagi bersikap dengan nada mengejek.
BRAKKKK!
Pintu ditutup dengan kasar oleh pengawal Leo yang keluar paling terakhir.
"Hufttt, akhirnya!" Desah Dinda.