"Aku antarkan pulang." Ucap Wisnu.
"Tapi pak...."
"Sudahlah, anggap saja sebagai balasan permintaan maafku juga karena telah menjahili kamu tadi." Jawab Wisnu datar tanpa memandang Lani.
"Ya sudah kalau begitu." Jawab Lani memelas. "Oya pak, memangnya bapak belum punya pacar begitu?"
"Laniiiiii" Wisnu mengeraskan rahangnya dan kali ini matanya menatap tajam Lani seolah-olah matanya bisa menyayat-nyayat tubuh perempuan cerewet itu hingga beberapa bagian.
Lani terdiam sangat diam bahkan menjadi beku tidak bergerak sama sekali.
Pintu lift pun akhirnya terbuka. Berada dalam satu ruangan dengan perempuan cerewet membuat otak pria itu tidak bisa berpikir jernih. Sedangkan bagi Lani, berada dalam satu ruangan sempit bersama bosnya itu membuat dadanya sesak tidak bisa bernapas seperti kehabisan oksigen.