"Gabung boleh nih....". Umur panjang, yang lagi dibicarakan malah sekarang muncul di hadapan.
"Eh, kok kamu disini? Ada janji?" Tasya celingak-celinguk mencari seseorang yang mungkin datang bersama Arya. Sementara gadis lainnya irit senyum sambil menatap kopinya kembali.
"Ngga kok, aku kebetulan habis dari toko buku. Mau ngopi-ngopi sebentar disini eh malah lihat kalian, hehehe. Jadi, aku boleh duduk gak nih?". Arya memandang Dinda yang gugup tampak seperti orang ketangkap basah selingkuh.
Tasya melihat dua anak manusia didepannya sekaligus temannya itu dengan senyum mengembang. Dia tahu Dinda malu bertemu Arya setelah proses pengungkapan cinta Arya kepadanya.
"Duduk aja. Kita juga baru sampai kok. Oya, kamu sudah pesan minuman Ar?" Bukannya Tasya menggeser duduknya, dia malah mempersilahkan Arya duduk disebelah Dinda yang sukses membuat Dinda melebarkan matanya ke arah Tasya. Yang dipelototin cuma terkekeh tanpa dosa.
"Ar, apa kabar tante? Sori ya aku belum main kerumah. Belum disempetin jadi gak sempet-sempet, hehe." Tiba-tiba aura dingin hinggap di pojok cafe tempat mereka duduk. Tasya mencoba mencairkan suasana tersebut.
"Gak masalah, mama juga jarang dirumah. Kalau kamu mau kerumah, bisa ajak Dinda juga. Ya kan Din?" Arya menyangga pipi kanannya dengan tangan kanannya sambil menoleh ke kiri ke hadapan gadis idamannya.
"Uhuk, kenapa... aku harus kesana?" Dinda menggigit bibir bawahnya karena gugup. Ada hasrat terpendam didalam jiwa seorang lelaki yang lama menjomblo melihat gadis pujaannya menggigit bibir bawah itu. Arya menelan ludahnya sambil mengalihkan pandangan ke penjuru cafe.
Tasya yang merasa seperti obat nyamuk mulai merancang ide untuk keluar dari zona tidak nyaman itu.
"Din, kayaknya aku gak bisa lama-lama disini. Aku ada jadwal ke salon langganan setengah jam lagi. Next time aja ya kita ngobrol lagi. Arya, aku titip Dinda anterin pulang sekalian. Jangan turunin tengah jalan. Bahaya nanti anak gadis orang." Tasya mengedipkan mata kirinya ke Tasya.
"Apaan sih Tas? Kita kan belum ngobrol?" Dinda sangat keberatan ditinggal berdua dengan Arya apalagi sampai dititipkan layaknya anak PAUD.
"Sipp.. tenang saja...'
**********
1. Tinggalkan jejak komen kalian untuk cerita lebih baik (◍•ᴗ•◍)
2. Penulis usahakan UP setiap hari minimal 1 bab \(^o^)/
3. Power Stone kalian membuat penulis lebih semangat lagi berkarya (◍•ᴗ•◍)❤
IG: @anee_tavel