"Kalau kamu masih ingin tetap jadi sekretarisku, jangan pernah menatap istriku lebih dari 1 detik!" Ucapan Dennis membuat Samuel membelalakkan matanya dan merasa sangat bersalah. Desia yang mendengarnya terdiam tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia tidak tahu kalau Samuel melihat dirinya.
"Maafkan saya tuan presdir, saya tidak akan mengulanginya lagi. Mohon jangan pindahkan saya ke posisi manapun." Samuel membungkuk berkali-kali memohon pengampunan.
Desia menyenggol kaki Dennis dibawah meja dan menatap tajam suami posessifnya itu untuk tidak bertindak aneh-aneh.
"Kamu kembali ke kursimu. Aku akan memanggilmu setelah selesai memeriksa dokumen ini." Jawab Dennis sambil berdehem.
"Baik, terima kasih tuan." Samuel mengundurkan diri keluar ruangan.
"Kamu apa-apaan sih. Seperti anak kecil saja." Monolog Desia sambil terus mengetik di laptopnya.