"Dua hari lagi aku pulang. Besok aku masih ada urusan. Tunggu aku ya." Ujar Thomas meminta jawaban iya.
"Loh, bukankah kamu butuh dua minggu kataya?" Jawab Dinda heran.
"Aku tidak kuat berpisah lama-lama dengan dirimu." Jawab Dennis.
"So Sweeettt, ya sudah aku mau pakai baju dulu. Sayang sudah telanjang begini tidak ada yang menginginkan." Thomas menelan salivanya. Mata biru rasanya ingin segera berlari dan memeluk istri tercinta yang semakin berani menggoda dirinya.
"Sayang .... I want you now. (Aku menginginkan dirimu sekarang)." Desahan suara Thomas seolah-olah berbisik di telinga Dinda. Seketika tubuhnya meremang. Entah karena hormon hamilnya atau apa, awal kehamilan dia tidak begitu suka didekati sang suami tapi semakin besar perutnya justru malah semakin ingin selalu berara didekatnya. Dia akan mudah menangis kalau keinginannya tidak dituruti.
"Aku juga, maksudku babynya juga." Dinda menggigit bibirnya merasa malu kelepasan mengaku.