"Kalau aku membiarkanmu menginap dirumah ibu, sama saja kamu membuatku menjadi seorang biksu. Yang harus berpuasa menahan... nafsu." Thomas membisikkan kata terakhir di telinga Dinda yang membuat wajahnya memerah. " Sehari pun aku tidak bisa hidup tanpamu. Apalagi berbulan-bulan. Kamu tahu apa yang pernah terjadi padaku saat menjauh darimu? Aku mabuk-mabukkan, ke klab malam setiap malam, bekerja gila-gilaan, dan menghancurkan semua orang yang berani menyinggungku, meskipun itu hanya sekedar gurauan." Thomas mendekap dari arah samping pinggang sang istri yang mulai sedikit melebar.
Dinda tertegun mendengarnya. Dia tahu itu dari para pembantu dirumah yang selalu berkata suasana rumah menjadi suram seperti kuburan saat dirinya tidak ada. Beruntung, dengan semua kegilaan Thomas saat itu, dia tidak pernah membawa wanita manapun ke rumah. Bahkan menurut ajudannya – Ardi, meski Thomas sering ke klab malam namun tidak pernah menggandeng perempuan apalagi merasakan one night stand.