"Ah pestanya sungguh mengesankan. Desia benar-benar mengaturnya dengan baik. Padahal itu tidak pakai jasa wedding organizer." Dinda mengistirahatkan kakinya yang lumayan lelah setelah seharian menghadiri acara pernikahan adik bungsunya. Mereka kembali ke mansionThomas terlebih dahulu sebelum acara berakhir.
"Kamu lelah sayang? Sini aku pijitin kakinya." Thomas mengangkat kedua kaki Dinda perlahan dan meletakkannya di pahanya. Dia memijat dengan lembut betis putih yang tegang karena berdiri terlalu lama meskipun disediakan kursi.
"Aku tidak apa-apa, tidak usah." Dinda hampir menarik kakinya tapi Thomas menahannya.