Sebuah mobil mewah yang ditaksir senilai 80an Milyar, Bugatti Divo tiba di pelataran sebuah yayasan yatim piatu yang luasnya sekitar 2000 meter persegi. Yayasan yatim piatu itu juga menyediakan rumah baca di sebelahnya sebagai wahana anak-anak yang tinggal disana untuk menambah ilmu pengetahuan. Sebuah pintu penumpang dibuka oleh seorang asisten dan keluarlah pria tampan nan rupawan dengan postur tubuh tinggi menjulang, mengenakan setelan serba hitam dibalut jas branded, dengan rambut kecoklatan dan yang paling menonjol adalah mata biru seperti sinar laser yang siap menembus siapapun yang berani menatap.
Namun sayangnya, tidak ada senyum keramahan disana. Aura dinginnya menyebar layaknya bos mafia yang sedang menginterogasi sandera. Dia lupa kalau dia datang ke tempat dimana anak-anak justru butuh sosok yang lemah lembut dan ramah.