"Dinda, aku merasa... Thomas tidak ingin kamu mengingat masa lalumu." Arya meneguk segelas air dingin yang tersaji diatas meja setelah dituang Dinda.
Renata terdiam. Mungkinkah Thomas seperti itu? Kalau dia seperti itu, kenapa dia membawa aku dan Bagas kembali ke Indonesia? Bukankah agar aku mengingat kembali semua memori sebelum lupa ingatan?
"Aku putuskan untuk membawamu kerumah mamaku atau ibumu. Disini sudah tidak aman." Suara Arya lagi.
Dinda lagi-lagi terdiam. Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Apakah dia tidak usah mengingat semua kejadian sebelum amnesia kalau itu hanya membuat semua orang jadi susah, batin Renata.
"Arya, apa yang membuatmu ingin sekali ingatanku pulih?" Renata duduk didepan Arya yang masih menunduk memandang gelas kosong.
"Aku ingin... kamu tahu.. bahwa kita pernah sangat saling mencintai. Aku ingin...kamu ingat bahwa kita pernah bercinta dengan hebat sehari semalam sebelum kamu menghilang." Arya tersenyum mengingat peristiwa itu.