Setelah dirasa cukup aman, Arya membalikkan badannya ke arah Renata yang sedang melipat kedua tangannya didepan dada.
"Apa yang kamu lakukan? Ini kan rumahmu. Kenapa harus mengendap-endap seperti pencuri?" tanya Renata sambil memicingkan matanya.
"Tidak apa-apa, spontan saja. Hehehe." Arya menggaruk-garuk tengkuk leher yang tidak gatal.
Ruangan ini ukurannya tidak besar, mungkin hanya seukuran kamar kos-kosan 3 petak. Tapi isinya lumayan lengkap. Ada kasur single bed, lemari pendingin 1 pintu, AC, dan lemari baju. Tempatnya pun cukup rapih dan simple. Tidak ada baju bergantungan atau benda yang tidak perlu.
"Tempat apa ini? Kamar seseorang kah?" Renata berjalan pelan mengamati isi ruangan yang menurutnya cukup nyaman jika harus ditinggali seorang diri.