"Renata." Sepasang pupil biru menatap sendu wanita yang baru masuk dan berdiri mematung tepat beberapa meter didepan. Thomas sudah menyuruh para pengasuh untuk membawa Bagas bermain ke taman sampai saatnya boleh naik ke apartemen. Kini hanya ada mereka berdua didalam.
Renata tidak bisa marah ke pria yang berstatus suaminya ini. Karena bagaimanapun, dia lah yang menyelamatkan hidupnya dan Bagas dan merawat mereka berdua hingga seperti sekarang. Tapi, Renata juga tidak bisa menerima pernikahan kedua Thomas yang tanpa sepengetahuannya. Suasana didalam ruangan sunyi sepi. Bahkan dentang jarum jam dinding terbesar di ruangan itu pun terdengar. Renata menarik bibirnya dan mencoba bersikap tenang, meskipun dia tidak tahu apakah harus marah ataupun senang karena Thomas datang.
"Apa kabar?" Hanya dua kata yang bisa Renata ucapkan dari sekian menit keheningan.
"Honey... "