"Jangan memaksakan diri. Bagas baik-baik saja. Mau duduk?" Renata mengangguk pelan.
"Sini aku bantu. Pelan-pelan yaa jangan langsung berdiri." Arya meletakkan 1 tangan kirinya kearah belakang punggung Renata sementara 1 tangan lainnya memegang tangan perempuan lemah tersebut. Renata agak sungkan karena selama ini selalu merepotkan lelaki lain yang bukan suaminya. Tapi, kali ini dia benar-benar terpaksa karena ingin melihat Bagas.
"Apa kamu baru saja menelepon Thomas?" Tanya Arya di dekat telinga Renata
Renata terdiam menghentikan usahanya untuk duduk. Perempuan itu memilih memundurkan duduknya dan menyandarkan punggung ke kepala ranjang. Dilihatnya kedua mata lelaki yang ada didepannya. Apakah dia juga sudah tahu, batin Renata.
"Kamu mau tahu apakah aku sudah tahu?" Renata terhenyak kaget mendengar pertanyaan kedua dari Arya. Kenapa dia bisa tahu apa yang aku pikirkan? Oh aku tidak boleh berpikir apa-apa lagi didepannya." Batin Renata sambil mengernyitkan alisnya.