"Ibu dan suami peringatkan saja anak ibu, jangan sampai ada Bagas-Bagas lainnya yang menjadi korban. Sekarang ibu bisa terlepas dari tuntutan pidana. Tapi belum tentu kalau terjadi lagi. Karena keberuntungan tidak bisa berkali-kali."
"Baik, kami akan mengawasi lebih keras anak kami. Maafkan anak kami sekali lagi. Tuhan pasti membalas semua kebaikan yang mba Renata dan suami berikan."
"Aamiin. Kalau begitu, kami permisi dulu bu."
"Baik, maaf mengganggu mba dan mas." Renata dan Thomas berlalu meninggalkan ibu yang masih memandang mereka dari kejauhan.
"Entah hatimu terbuat dari apa, sayang. Kamu mudah sekali memaafkan orang. Padahal jelas-jelas mereka hampir mnghilangkan nyawa Bagas." Thomas berkata setelah mereka duduk didalam coffee shop, yang menawarkan aneka makanan dan minuman ringan.