Beberapa waktu berlalu sejak Ouroboros Pirates meninggalkan Skypeia.
Saat ini, mereka berada di suatu pulau persinggahan mereka mengikuti Log Pose.
Butuh waktu sekitar 10 hari hingga Log terisi dan menunjukkan arah ke pulau selanjutnya.
Suatu malam, Lepus yang berbaring tiduran bersama Amber setelah selesai 'melakukannya', bicara.
"Aku mau pergi sebentar...."
Mendengar Lepus tiba-tiba mengatakan akan pergi, Amber mengernyit dan bertanya.
"Kau mau ke mana?"
Lepus lalu sambil berpakaian, tersenyum kecil dan menjawab.
"Mencari seorang sekretaris."
"Hah?"
"Jangan tanya. Kau akan tahu nanti."
Amber semakin mengernyit. Tapi, dia lalu menyerah dan mengiyakan saja.
".... Ah, terserah kau lah."
Lepus lalu tersenyum dan menghampiri Amber yang tetap berbaring di ranjang.
"Terima kasih, sayang. Aku pergi dulu."
Lepus mencium Amber dan kemudian pergi dengan membuka gap.
~~~
Tujuan Lepus pergi kali ini adalah pulau keadilan dan tanpa malam, Enies Lobby!
Lepus datang ke sini karena dia ingin mendapatkan seseorang wanita, yaitu Kalifa!
Lepus menginginkan Kalifa karena selain dia adalah memang wanita yang diinginkan Lepus, Kalifa sendiri adalah seseorang yang kuat karena menguasai semua Rokushiki dan juga karena kekuatan Awa Awa no Mi miliknya.
Lepus lalu membuka gap dan keluar di suatu ruangan di gedung di Enies Lobby.
Di hadapan Lepus, terbaring pingsan seorang wanita berambut pirang madu. Dan wanita itu telanjang! Wanita itu tentunya adalah Kalifa yang dicari Lepus.
Melihat Kalifa yang pingsan dalam keadaan telanjang, Lepus tersenyum masam.
"Hehaha.... Nami-chan.... Kau memang ganas."
Lepus tahu alasan Kalifa pingsan dan telanjang. Yaitu, pingsan karena Kalifa dikalahkan dengan disambar petir oleh Nami, dan telanjang karena Nami 'mencabik-cabik' pakaiannya untuk mencari kunci borgol yang disimpan Kalifa.
Lepus lalu mengangkat dan menggendong Kalifa.
Di luar ruangan, masih terdengar banyak suara dentuman karena bombardir oleh Kapal Perang yang mengeksekusi Buster Call.
"Baiklah.... Kita pergi."
Lepus lalu membuka gap dan pergi meninggalkan Enies Lobby dengan membawa Kalifa yang masih pingsan.
~~~
Beberapa lama kemudian, Lepus membuka gap dan keluar di kamar besarnya di kapal Jormungandr.
Lepus lalu membaringkan Kalifa di ranjangnya.
Kemudian, Lepus keluar kamar dan memanggil Brisa di kamarnya.
"Brisa!"
Tak lama kemudian, Brisa pun keluar dan menghadap Lepus.
"Ada apa, Danna-sama?"
Brisa bertanya penasaran kenapa larut malam begini Lepus memanggilnya.
Lepus lalu menjawab Brisa.
"Aku di kamarku untuk membujuk seseorang. Beritahu yang lainnya agar tidak mengganggu. Aku akan keluar sendiri kalau sudah selesai atau butuh sesuatu. Mengerti?"
Brisa masih agak bingung dan bertanya-tanya. Tapi, akhirnya dia mengangguk menerima.
"Baik, Danna-sama."
Lepus tersenyum lalu mencium Brisa.
"Baiklah.... Kau kembalilah tidur."
Brisa mengangguk.
Lepus lalu pergi kembali ke kamar besarnya.
Setelah kembali ke kamarnya, Lepus lalu menuju kamar mandi dan melepaskan pakaiannya. Setelah itu, Lepus mandi dan mengisi bak pemandian besarnya dengan air hangat. Selesai mandi, dia keluar kamar mandi lalu menuju ranjang dan menggendong Kalifa menuju ke kamar mandi. Lepus lalu menurunkan Kalifa di bak pemandiannya yang besar dan memandikannya.
Tak lama saat Lepus tengah memandikannya, mata Kalifa tampak gemetar dan kemudian perlahan terbuka.
Setelah membuka mata dan menatap langit-langit, Kalifa menyadari dirinya berada di tempat yang asing. Kalifa pun bingung dan bertanya-tanya.
"Ini... di mana?"
Lepus pun menjawab dan bicara.
"Di sini tempatku. Kau sudah bangun?"
Lepus tersenyum kecil pada Kalifa.
Kalifa pun akhirnya menyadari kalau ada orang lain di hadapannya.
Melihat Lepus, Kalifa langsung bersikap waspada.
"Siapa kau!?"
Kalifa lalu berusaha berdiri, tapi dia tidak bisa bergerak.
"Kenapa aku tak bisa bergerak!?"
"Aku mengekangmu dengan kekuatan Batasan-ku. Apa sikapmu selalu kasar pada orang yang menyelamatkanmu?"
"Menyelamatkanku?"
"Ya. Aku menyelamatkanmu dari bombardir Buster Call di Enies Lobby. Jika tidak, kau mungkin akan ikut hancur dan rata dengan tanah."
Kalifa terdiam sejenak setelah mendengar pernyataan Lepus. Lalu Kalifa dengan ragu-ragu bertanya.
"Kenapa aku harus percaya?"
"Kau tak punya pilihan selain percaya."
Kalifa mengernyit.
"Kau belum menjawab pertanyaanku sebelumnya. Siapa kau?"
"Aku Rex Lepus.... Bajak laut."
Mendengar pengakuan Lepus, Kalifa cukup terkejut.
"Bajak laut!? Kenapa bajak laut menyelamatkanku!?"
Lepus tersenyum kecil dan menjawab pertanyaan Kalifa.
"Karena aku menginginkanmu."
"Apa?"
"Aku ingin kau menjadi milikku."
"Tak akan! Lepaskan aku!"
"Tak akan.... Kau tak punya pilihan. Lagipula, meskipun aku melepaskanmu, kau mau ke mana? Spandam mengkambing hitamkan CP9 dan Bajak Laut Topi Jerami atas kegagalan mendapatkan Pluton dan kehancuran Enies Lobby. Apa kau pikir kau bisa kembali?"
"A...pa?"
Kalifa cukup syok mendengar bahwa CP9 dijadikan kambing hitam atas kegagalan di Enies Lobby.
"Sementara alasanku menyelamatkanmu adalah karena kau yang paling lemah diantara anggota CP9 lainnya. Dan kau satu-satunya wanita. Itulah kenapa aku menginginkanmu. Aku ingin menjagamu dan melindungimu. Aku ingin kau menjadi milikku. Menjadi kekasihku juga istriku."
"Tak akan! Lepaskan aku!"
Melihat Kalifa masih tetap kukuh, Lepus menggelengkan kepala.
"Wanita yang merepotkan.... Apa boleh buat.... Aku sudah bilang kau tak punya pilihan...."
Lepus lalu membuat Kalifa kembali bisa bergerak tapi tetap mengekang dengan membatasi kekuatannya.
Setelah itu, Lepus berusaha 'membujuk' Kalifa dengan sedikit 'tekanan'.
~~~
Selama 3 hari 3 malam, menutup diri di kamar besarnya.
Para kru lainnya juga tak mengganggu dan tidak banyak bertanya setelah diberitahu Brisa.
Selama 3 hari 3 malam itu, Lepus berusaha 'membujuk' Kalifa dengan berbagai cara. Terkadang dengan cara agak kasar, terkadang dengan cara halus dan penuh perhatian. Hingga akhirnya, Lepus pun berhasil menaklukkan jiwa, raga, dan hati Kalifa.
Saat ini, Lepus berbaring di ranjang kamarnya bersama Kalifa bersandar padanya. Dan mereka berdua tak berpakaian karena baru saja selesai 'bertarung'.
Beberapa lama kemudian, Kalifa yang bersandar merasakan kehangatan dari 'suami'-nya, berkata halus.
"Anata-sama...."
"Hmm.... Apa, sayang?"
Lepus bertanya sambil tetap memanjakan 'istri' baru-nya dengan mengelus-elus lembut kepalanya yang berambut pirang madu.
Kalifa lalu menjawab.
"Aku lelah...."
Yang dimaksud Kalifa tak hanya lelah karena pertarungan mereka berdua di ranjang. Kalifa juga lelah dan stres karena tekanan dan tuntutan profesi serta statusnya sebelum dia menjadi milik Lepus.
Lepus mengangguk mengerti.
"Oh, baiklah.... Kita tidur."
Lepus lalu menarik selimut dan mereka berdua tidur berpelukan merasakan kehangatan satu sama lain.
~~~
Esok paginya....
Lepus dan Kalifa datang ke ruang makan di kapal untuk sarapan bersama semuanya.
Kalifa lalu memperkenalkan diri pada para 'istri' Lepus lainnya. Juga pada para anggota kru lainnya.
"Namaku Kalifa. Senang berkenalan dengan kalian."
Setelah Kalifa memperkenalkan diri, para anggota lainnya satu-persatu juga memperkenalkan diri pada Kalifa.
Kemudian, Lepus memperkenalkan Kalifa pada Muse.
"Kalifa, ini putriku Muse. Putriku adalah putrimu juga, jadi sayangi dia dengan baik."
"Baik, Anata-sama."
Kalifa mengangguk kecil.
Selanjutnya giliran Lepus memperkenalkan Muse pada Kalifa.
"Muse, ini Mama Kalifa. Beri salam."
Muse mengangguk lalu memanggil Kalifa.
"Mama Cha-li-pha!"
Kalifa mengangguk memaklumi keluguan Muse dan tersenyum padanya.
Setelah itu, mereka semua mulai sarapan bersama.
~~~
Anggota ke-14 Ouroboros Pirates.
Nama: Kalifa
Posisi: Secretary, Fighter, Assassin.
Arcana: [Justice]
Keahlian: Rokushiki.
Spec. Abilities: Awa Awa no Mi
Keterangan: Mantan CP9.
~~~